Ular-ular tersebut dikatakan Elistia sering dijadikan teman bermain anak-anaknya yang berusia 1,5 dan 3,5 tahun.
"Ya, anak saya sekarang sudah dua. Nah, kedua anak saya ini memang sering tidur dan bermain dengan ular," katanya.
Ular-ular tersebut ternyata tak pernah dibuatkan di kandang khusus.
Elistia bercerita kalau ular-ular itu mereka biarkan bergerak bebas di dalam rumahnya.
Namun, sang suami kemudian membuatkan kandang untuk ular-ular tersebut setelah warga yang bertamu sering takut melihat ada di ruang tamu.
"Baru empat hari bikinnya, tadinya tak pernah ditempatkan di tempat khusus atau kandangan, jadi ya mereka bebas bergerak di rumah, bahkan tidur bersama anak saya," terang Elistia.
"Ya, dengan dibuatkan kandang. Karena ada orang yang datang atau bertanya itu takut. Jujur, sebanarnya dibuatkan kandang ini tidak bikin nyaman ular tersebut," katanya.
Rutin diberi makan ayam
Elistia memiliki resep hingga menjadikan ular peliharaan itu tumbuh kembang dengan kondisi normal hingga memiliki bobot sekitar 15 kg.
"Ini tidak lepas dari pemberian pakan secara terjadwal. Untuk makan ular itu itu adalah kepala ayam dan ayam mati kemarin," kata Elistia kepada TribunCirebon.com, Selasa (17/1/2023).
Pemberian kepala ayam, ayam mati kemarin atau burung merpati itu khusus ular piton dengan ukuran dewasa.
Sedangkan ular piton yang ukurannya masih kecil diberi makan anakan tikus.
Jadwal pemberian pakan, kata Elistia, dilakukan dalam 14 hari sekali.
Kemudian, di sela hari lainnya, itu hanya dilakukan perawatan hingga di lakukan bersih - bersih pada tubuh ular tersebut.