Mereka kemudian berjalan menyebrangi jalan menuju ke Gedung Plaza. Setibanya di lobi Gedung Plaza, mereka dihadang satu orang.
Kemudian, tiga orang ikut menahan mereka masuk ke gedung. Selang, tiga menit orang yang mendatangi semakin banyak, hingga berjumlah sekitar sekitar 15 orang.
Empat wartawan ini kemudian memutuskan untuk kembali ke arah warung kopi seberang Gedung Plaza. Tapi, di samping warung kopi mereka justru dipukuli.
"Rofik,Ali, dan Firman ini dipukuli. Saya refleks melerai. Akhirnya saya ikut jadi korban," kata Angga.
Baca juga: Wartawan Media Online Jadi Korban Pencurian Motor di Daerah Duren Sawit, Satu Unit Yamaha NMAX Raib
Pada saat pemukulan terjadi, Fotografer Antara, Didik melintas di Jalan Simpang Dukuh.
Melihat rekan seprofesinya dipukuli, Didik pun berhenti. Nalurinya sebagai pewarta foto keluar. Setelah turun dari sepeda motor, dia langsung mengeluarkan kamera dari dalam tas.
Aksi Didik ternyata diketahui pelaku pengeroyok. Didik pun akhirnya ikut dihajar. Kameranya nyaris dibanting.
"Saya kemudian memutuskan menjauh. Pas waktu mau ambil motor, kaki saya ditendang-tengang," ungkap Didik.
Para korban kemudian pergi meninggalkan lokasi. Mereka geser ke Polrestabes Surabaya. Intimidasi ini akhirnya dilaporkan ke polisi.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana membenarkan kabar pelaporan tersebut."Lima jurnalis itu, saya minta didampingi Resmob," kata dia. (Tony Hermawan/SuryaMalang.com)