Kemudian dirinya terpisah dengan rombongan keluarganya.
"Saya juga ikut umrah. Saya juga ada di Kabah waktu itu, cuma waktu adik saya mau cium Hajar Aswad kita berpisah. karena mau cium Hajar Aswad tidak bisa rombongan, jadi adik saya pergi sendiri saja," ungkapnya.
Rosmini melanjutkan, MS sempat minta izin ke ibunya sebelum pergi ke dekat Kabah untuk mencium Hajar Aswad dan menyuruh ibu, nenek dan adik bungsunya untuk menunggu di dekat Hijir Ismail.
"Wajar kan di depan Kabah kita berdesak-desakan, namanya juga orang banyak.
Adik saya ini juga tidak sadar apakah dia pegang perempuan atau tidak tiba-tiba begitu saja ada dua polisi menyeret dia ke tempat sepi," bebernya.
Rosmini bersama suaminya kemudian menunggu rombongan keluarga termasuk MS di depan Makam Ibrahim sambil melaksanakan ibadah sunnah.
Rosmini mengaku mereka sekeluarga baru pertama kali melaksanakan ibadah umrh pada tahun 2022.
Dia mengira MS diamankan polisi karena memakai kain terjahit dengan kain ihram.
Baca juga: Kejagung: Kasus Rudapaksa dan Pelecehan Seksual Tak Bisa Dihentikan dengan Restorative Justice
Sebab, hal itu dilarang sehingga sekeluarga hanya permasalahan pakaian saja.
"Waktu sudah ambil umroh, adek saya itu sudah pakai celana atau kain yang terjahit tapi saya perhatikan dekat Ka'bah tidak ada laki-laki yang mendekat dengan kain terjahit, akhirnya dia pakai hi'ram tapi bercelana.
Dia tidak tahu kalau pakai celana dan kain ihram itu dilarang. Itu awalnya kenapa Adik saya ditahan dengan polisi tadinya saya pikir karena dia pakai celana dengan kain ihram," terangnya.
Setelah melaksanakan shalat sunnah, kata Rosmini, dirinya mendapatkan telpon dari keluarga di Indonesia memberitahukan jika MS ditahan di kantor polisi.
Dia sempat tidak percaya, lantaran dirinya baru sekitar 10 menit berpisah dengan adiknya.
"Saya tidak percaya karena dia bersama ibu saya baru 10 menit dia pergi dari tempat itu. 10 menit saya berpisah dan tiba-tiba ada telepon bilang MS ditangkap polisi.