"Kami dari Komnas Perempuan mengecam tindakan main hakim sendiri oleh sejumlah orang di Sorong, hingga korban meninggal dunia," ujar Rainy.
Mengutip TribunPapuaBarat.com, ia juga mengungkapkan, kejadian tersebut membuat perempuan mengalami kekerasan secara berlapis-lapis.
"Kasus yang terjadi di Sorong menambah daftar (deretan) peristiwa femisida atau pembunuhan berbasis gender di Indonesia,"
"Dari informasi awal, perempuan yang menjadi korban dituduh menculik anak kemudian dianiaya dan dibuka bajunya, selanjutnya dibakar hidup-hidup."
"Kejadian yang sangat keji itu membuat perempuan tersebut justru mengalami kekerasan berlapis-lapis," tutur Rainy.
Baca juga: Polisi Tangkap Dua Terduga Pelaku Pembakar Wanita di Sorong, Korban Dituduh Menculik Anak-anak
Polisi Tangkap Pelaku
Polresta Sorong Kota berhasil meringkus terduga pelaku pembakaran.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolresta Sorong Kota, Kombes Happy Perdana Yudianto.
Ia mengatakan terduga pelaku berinisial FT.
FT juga diduga menjadi pelaku utama yang menyiramkan bensin ke tubuh korban.
"Peran terduga pelaku ini sebagai pembakar. Dia ini pelaku utama," ungkap Kapolresta.
Baca juga: Satu Lagi Terduga Pelaku Kasus Pembakaran Wanita di Sorong Ditangkap, Perannya Bawa Botol Berisi BBM
Kronologi Kejadian
Diketahui, korban dibakar hidup-hidup di Kilometer 8, Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Selasa, sekitar pukul 07.00 WIB.
Korban menjadi sasaran warga karena diduga menjadi bagian dari sindikat penculikan anak.