News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir di Manado

Bendungan Kuwil Kawangkoan Rp 1,9 T Baru Sepekan Diresmikan Jokowi, Mengapa Manado Masih Banjir?

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendungan Kuwil Kawangkoan di Sulawesi Utara baru sepekan diresmikan Jokowi pada Kamis (19/1/2023). Bendungan Kuwil dibangun dengan tujuan untuk mencegah banjir di Kota Manado, Sulawesi Utara. Tapi mengapa tetap saja terjadi banjir meski sudah ada Bendungan Kuwil yang digadang-gadang bisa mencegah terjadinya banjir di Kota Manado?

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Banjir yang menerjang Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengingatkan masyarakat akan Bendungan Kuwil Kawangkoan yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekitar sepekan lalu.

Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Kuwil-Kawangkoan Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (19/1/2023).

Mega proyek Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun dengan anggaran fantastis sebesar Rp 1,9 triliun.

Bendungan Kuwil dibangun dengan tujuan untuk mencegah banjir di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Baca juga: Basarnas Sebut 8 Wilayah di Manado Terendam Banjir, Ini Daftarnya

Namun kenyataannya, Kota Manado diterjang banjir yang terjadi sejak Jumat (23/1/2023) dini hari.

Selain banjir di beberapa wilayah, longsor juga terjadi hingga menewaskan 2 korban.

Sementara 2 orang lainnya belum ditemukan dan 2 orang lagi dirawat di rumah sakit.

Lalu mengapa tetap saja terjadi banjir meski sudah ada Bendungan Kuwil yang digadang-gadang bisa mencegah terjadinya banjir di Kota Manado?

Berikut penjelasan Pemprov Sulawesi Utara:

Saat dikonfirmasi, Pemprov Sulawesi Utara melalui Sekretaris Provinsi Sulut, Steven Kepel, mengatakan Bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun untuk mencegah kiriman air dari daerah atas yang mengalir di Sungai Tondano.

"Bendungan Kuwil Kawangkoan itu di Sungai Tondano yang meluapkan sungai yang lain," kata Steven Kepel.

Sementara Kota Manado dialiri beberapa sungai, bukan hanya Sungai Tondano saja.

Stevena mencontohkan sungai yang meluap, misalnya Sungai Bailang.

Baca juga: Manado Diterjang Banjir: Anggota TNI Selamatkan Bayi, Gubernur Olly Dondokambey Pantau Lokasi Banjir

Sehingga daerah di Kecamatan Tuminting dan Bunaken terkena dampak luapan air tersebut.

Selain itu ada lagi Sungai Tikala dan Sungai Sario.

"Masih pengamatan, pak gubernur langsung turun ke lokasi-lokasi tergenang," kata mantan Kepala Dinas PUPR Sulut ini.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Sulut, Steven Evans Liow.

Menurut Steven Evans, Bendungan Kuwil Kawangkoan hanya menangani Sungai Tondano.

Sementara daerah lain seperti Sungai Tikala belum tertangani fasilitas seperti Bendungan Kuwil Kawangkoan.

Sebab itu ada rencana untuk membangun Bendungan Sawangan.

"Tahapannya sedang feasibility study Bendungan Sawangan," katanya.

Selain itu, proyek-proyek normalisasi sungai di Kota Manado belum tuntas, baru sebagian kecil yang dikerjakan.

Proyek normalisasi sungai seperti Sungai Tikala, Sungai Tondano, Sungai Sario, dan Sungai Bailang, sebagian masih dalam tahap pembebasan lahan.

Pemerintah Kota Manado baru mulai melakukan penataan drainase dalam kota.

Kegiatan penataan drainase cukup masif, namun sudah keburu dihantam curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir.

"Kita bisa melihat upayanya sudah ada, dan baru dilakukan di masa pemerintahan Wali Kota Manado, Andrei Angouw. Cuma memang masih butuh waktu untuk dituntaskan semuanya," ujar dia.

Baca juga: Usai Diresmikan Jokowi, Bendungan Kuwil Kawangkoan Dapat Mendukung Ketahanan Pangan dan Air

Dapat Kurangi Banjir

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Jl Kuwil - Kalawat, Kawangkoan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (19/1/2023).

Presiden Jokowi mengatakan, Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun sejak 2016 yang difungsikan sebagai pembangkit listrik dan pengendali banjir.

"Memiliki kapasitas tampung 26 juta m3 dan luas genangan 157 hektare, difungsikan untuk mengurangi banjir di Kota Manado dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro sebesar 2 x 0,70 MW," kata Jokowi.

Presiden berharap bendungan tersebut dapat mengurangi banjir yang ada di Manado agar kejadian banjir bandang pada 2014 tidak terulang kembali.

Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, merupakan proyek strategis nasional yang dibangun untuk mendukung ketahanan pangan dan air berkelanjutan, Kamis (19/1/2023). (HO)

"Diharapkan bisa menghilangkan, mengurangi banjir utamanya yang ada di Manado yang kita pernah kejadian di tahun 2014," kata Jokowi dalam keterangan pers usai peresmian.

Selain itu bendungan tersebut juga diharapkan dapat menambah persediaan air baku di Manado, Minahasa Utara, dan juga Bitung.

"Ketiga ini juga sebagai pembangkit listrik mikro hidro. Saya kira fungsi itu juga sangat baik bisa menghasilkan energi hijau dari waduk Kuwil Kawangkoan dan juga bisa dipakai untuk mengairi sawah," katanya.

Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun sejak 2016 dengan menelan biaya Rp 1,9 triliun.

Bendungan tersebut memiliki kapasitas tampung air sebanyak 26 juta meter kubik dengan luas genangan sebesar 157 hektar.

Oleh karenanya, bendungan itu juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dan  sumber energi.

Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Dapat Atasi Banjir di Manado Hingga Jadi Tempat Wisata

8 Lokasi Terendam Banjir

Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang melanda Manado, Sulawesi Utara, sejak Jumat (27/1/2023) subuh mengakibatkan delapan lokasi terendam banjir.

"Bailang, Mahawu, Dendengan Dalam, Kubur Cina Paal 2, belakang Pasar Segar Paal 2, Kairagi, Ternate Tanjung, Sumompo," kata Humas Basarnas Manado, Feri Ariyanto.

Menurut Feri, pihaknya sudah menerjunkan personel mengevakuasi warga yang terjebak banjir di lokasi-lokasi tersebut.

"Sebanyak 35 personel yang diturunkan, dan 3 perahu karet," jelas Feri.

Berdasarkan data satelit dan radar cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado pukul 09.50 Wita, terpantau masih terdapat awan Cumulunimbus (awan hujan) menutupi wilayah Manado, Minahasa, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan, Bolmong, Tomohon dan Minahasa Utara serta potensi angin kencang yang dapat terjadi di seluruh wilayah Sulut.

Potensi pergerakan awan Cumulonimbus dan hujan masih intens terjadi dalam 1-2 Jam ke depan.

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan siaga terhadap cuaca ekstrem di wilayah Sulut serta dampak bencana hidrometeorologi yang di timbulkan seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan lainnya.

Seorang warga di Jl Sudirman, Kota Manado, Firman mengungkapkan, air sudah naik sejak subuh.

Pukul 05.00 Wita, ia telah menyelamatkan barang-barang di rumahnya karena banjir mulai datang.

"So sejak pagi air masuk disini, sekarang memang so lapar," ungkap Firman seperti yang diwartakan TribunManado.co.id.

Ia juga mengungkapkan, banyak orang tua yang berada di wilayahnya.

"Banyak memang orang tua disini, apalagi di daerah belakang dekat sungai," katanya.

Longsor di Kairagi Weru Menewaskan 2 Korban

Bencana tanah longsor yang terjadi di kompleks Angkatan Laut dan pemukiman di sekitarnya Kelurahan Kairagi Weru, Kecamatan Mapanget, Manado, Provinsi Sulut, Jumat (27/1/2023) mengakibatkan 2 korban meninggal dunia.

Sementara dua korban lainnya hingga saat ini masih dalam pencarian.

Saat dikonfirmasi, Kabag Ops Polresta Manado Kompol Tommy Aruan mengatakan, dua korban longsor ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

"Dua lagi masih dalam pencarian," kata Kompol Tommy Aruan.

Selain itu, ada tiga orang lainnya yang dirawat di rumah sakit.

Upaya evakuasi dilakukan oleh TNI Angkatan Laut beserta polisi dan TNI.

"Kami juga tengah berkoordinasi untuk mendatangkan alat berat," kata dia.

Kompol Tommy Aruan mengatakan, tiga rumah dilaporkan rusak. Dua milik warga, satu milik Angkatan Laut.

Pantauan Tribunmanado.co.id, aparat TNI dan Polri serta warga tengah berupaya melakukan evakuasi.

VVIP Bandara Sam Ratulangi Tergenang

VVIP Bandara Sam Ratulangi juga tak luput dari serangan banjir.

Air yang menggenangi VVIP Bandara Sam Ratulangi milik Pemprov Sulawesi Utara merupakan limpahan dari landasan pacu pesawat.

Petugas di VVIP Bandara Sam Ratulangi dibantu Satpol PP pun berupaya mengalihkan air yang masuk.

Mengutip TribunManado.com, Ruangan VVIP di Bandara Sam Ratulangi merupakan ruangan fasilitas milik Pemprov Sulut.

Gunanya adalah untuk menjemput atau transit tamu penting daerah.

Diolah dari artikel telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Bendungan Kuwil Kawangkoan Baru Diresmikan Tapi Manado Tetap Banjir, Ini Penjelasan Pemprov Sulut

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini