Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan gempa berkekuatan magnitudo 5,2 terjadi di Jayapura, Papua tidak berpotensi tsunami.
"Dari hasil pemodelan numeris gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Dwikorita saat konferensi pers secara virtual, Kamis (9/2/2023).
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Jayapura, Pondasi Atap Gedung Pascasarjana Uncen Runtuh
Dwikorita menyebut gempa bumi itu dirasakan di daerah Kota Jayapura dengan skala intensitas 5 Modified Mercalli Intensity (MMI).
"Artinya getaran dirasakan hampir semua penduduk dan membangunkan orang yang tidur dan dampaknya dapat mengakibatkan retakan pada dinding," ujarnya.
Sementara di Kabupeten Jayapura, ia menuturkan terjadi gempa dengan skala intensitas 3 MMI.
"Artinya getaran dirasakan nyata di dalam rumah terasa getaran seakan-akan truk berlalu," ungkapnya.
Dwikorita menuturkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi tersebut gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.
Baca juga: Gempa Bumi di Kota Jayapura M5,2 Sore Ini, Dilaporkan Satu Orang Tewas dan 5 Luka-Luka
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal," ucapnya.
Ia pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan tak terpengaruh isu yang tak bertanggung jawab.
BMKG, kata Dwikorita, juga mengimbau masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa hari ini.
Baca juga: Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Wakilnya Sumbangkan Gaji Satu Bulan untuk Korban Gempa di Turki
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ungkap dia.