"Untuk saksi itu lima penumpang Susi Air yang ke Paro, Selasa kemarin juga belum dimintai keterangan," katanya.
Sementara Pj Bupati Nduga, Namia Gwijangge mengatakan, informasi pengancaman KKB tersebut diperoleh dari pelaksana pekerja Puskesmas Paro.
"Saya mendapat informasi itu dan melakukan komunikasi sehingga 15 pekerja bisa diselamatkan," katanya.
Ia mengatakan, saat ini pilot masih tertahan disana oleh KKB tetapi masyarakat telah mengamankan pekerja.
"Saya atas nama pribadi dan pemerintah Kabupaten Nduga mengucapkan terimakasih kepada TNI-Polri," jelasnya.
Keberadaan Pilot Sudah Terdeteksi
Sebelumnya Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut keberadaan pilot pesawat Susi Air sudah terdeteksi pasca-insiden pembakaran di Bandara Distrik Paro, Nduga, Papua.
Meski begitu, hingga kini pilot yang merupakan warga negara Selandia Baru bernama Philips Max Marthin masih belum ditemukan.
"(Pilot) belum, tapi sudah terdeteksi," kata Yudo kepada wartawan setelah rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Yudo mengatakan sejauh ini pihaknya sudah berhasil mengevakuasi 15 pekerja Puskesmas yang sebelumnya diancam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Baca juga: Hanya Pilot Susi Air yang Belum Dievakuasi, Panglima TNI Sebut Lokasinya Telah Terdeteksi
"Makanya dengan tadi sudah kita evakuasi 15 (pekerja puskesmas), prioritasnya sekarang ini untuk mencari pilotnya," katanya.
Yudo membantah pilot asal Selandia Baru tersebut disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM.
Ia menyebut Kapten Philips hanya menyelamatkan diri setelah pesawatnya diduga dibakar kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Dia (Pilot) kan diancam akhirnya diselamatkan lah oleh mungkin salah satu masyarakat di situ," jelasnya.