TRIBUNNEWS.COM - Hingga saat ini NT (20) ibu muda yang menjadi tersangka kasus pelecehan seksual terhadap 17 anak di Jambi masih tidak mengakui perbuatannya.
Kepada keluarganya, NT malah mengaku sebagai korban.
NT menyebut dirinya menjadi korban aksi rudapaksa yang dilakukan oleh 8 bocah di bawah umur.
Soal pengakuan NT tersebut dikatakan oleh sang Bibi, berinisial SM, bahkan bibinya tersebut tak percaya kalau sang keponakan melakukan perbuatan pelecehan seksual.
Sebaliknya, SM meyakini, NT justru adalah korban aksi rudapaksa 8 bocah, klaimnya terdapat luka-luka di tubuhnya.
Baca juga: Orangtua 6 Bocah Korban Pelecehan di Jambi Resah, Pelaku Tinggal Berdekatan dengan Rumah Korban
SM mengatakan saat itu NT menjadi korban percobaan rudapaksa, NT tidak mampu melawan.
Hal tersebut lantaran anak-anak menginjak, menutup mata, hingga membuka paksa baju NT.
Bahkan, salah satu anak telah melakukan aksi oral seks.
"Ada yang pegangi tangannya, ada yang injak kepala sama rambutnya. Dan perilaku anak-anak di sini gak kayak anak pada umumnya bang, mereka itu pintar," katanya.
"Sekarang kami minta keadilan untuk keponakan kami ini, di sini dia yang korban, dak munkin dia itu (NT), melecehkan anak-anak," kata SM, saat diwawancara media, Rabu (8/2/2023), mengutip TribunJambi.com.
"Dan tidak mungkin dia mencabuli perempuan juga, cobalah diperiksa lagi dan kami minta keadilan buat keponakan kami," katanya.
SM meminta, agar anak yang mengaku menjadi korban dari NT, direhab dan ditanyakan satu per satu dan secara tertutup terkait peristiwa tersebut.
SM meyakini anak-anak tersebut sudah diarahkan.
Pasalnya, satu di antara anak juga sempat mengakui telah melakukan pelecehan, tetapi keterangannya justru berubah dan jadi terbalik.