Ratusan peserta mengalami keracunan makanan saat mengonsumsi nasi putih dan telor bali pada Senin (6/2/2023) malam.
"Menurut penuturan dari salah satu mahasiswa makanan dimasak oleh warga Desa Jedong kemudian didistribusi dan dibagikan kepada mahasiswa dengan jumlah 1200 orang," terangnya, Rabu (8/2/2023).
Menu yang menjadi pemicu keracunan dimakan sekira pukul 21.00 WIB, sedangkan gejala keracunan baru dirasakan pada esok harinya, Selasa (7/2/2023) sekira pukul 00.30 WIB.
Gejala mual dan diare tidak dialami secara bersamaan oleh para mahasiswa, namun hingga pagi hari total ada 510 mahasiswa yang merasakan gejala serupa.
"Mereka mengalami mual, muntah, pusing, hingga diare sebanyak delapan kali," lanjutnya.
Para korban yang mengalami keracunan segera dilarikan ke Puskesmas Wagir, Kabupaten Malang.
Baca juga: Polres Lampung Uji Sisa Pisang Goreng dan Peralatan Masak yang Sebabkan Tujuh Orang Keracunan
"Tindakan yang diberikan oleh puskesmas adalah memberikan infus Natrium Klorida, Injeksi Metoclopamide, Oralit, Puralek, Paracetamol, dan antasida," ungkapnya.
Satu persatu mahasiswa yang sempat mengalami keracunan telah dipulangkan dan kini tinggal tiga mahasiswa yang masih dirawat inap.
Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan dari pemeriksaan sementara, nasi bungkus yang dimakan pada Senin malam menjadi penyebab keracunan.
"Dari hasil interogasi, gejala tersebut dialami setelah para mahasiswa makan malam nasi bungkus yang disiapkan panitia," paparnya.
Polisi bekerja sama dengan Puskesmas Wagir, dan RS Wagir untuk mengumpulkan sampel makanan yang menjadi penyebab keracunan.
Selain itu, pemeriksaan terhadap sejumlah korban yang sudah pulih juga dilakukan.
"Tim telah mengamankan barang bukti. Selain itu juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang untuk pemeriksaan sampel makanan dan minuman," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Lu'lu'ul Isnainiyah)