Berdasarkan rilis BNPB yang diterima Tribunnews.com, ada 50 keluarga mengungsi di Entrop Kompleks CV.Thomas.
Selanjutnya 50 keluarga di Bank BTN Kota Jayapura, kemudian 200 jiwa di Kristus Raja Dok V dan sebanyak 400 jiwa di Bhayangkara I.
BNPB menyebutkan, kebutuhan yang dibutuhkan saat ini di pengungsian berupa tenda darurat dan genset untuk listrik.
"Adapun kebutuhan yang mendesak dan dibutuhkan saat ini berupa tenda darurat dan genset untuk listrik," jelas Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (9/2/2023).
Akibat gempa ini, BNPB mencatat, sedikitnya ada lima orang mengalami luka-luka.
Sementara, korban tewas sebanyak empat orang.
Lebih lanjut, BPNB juga merinci terkait kerugian material akibat gempa ini.
"Meliputi 2 rumah rusak sedang, 3 rumah rusak berat, 1 ruko cafetaria Cirita roboh kemudian tenggelam, 3 gedung terdampak, RSUD Kota Jayapura rusak, 1 masjid, 2 gereja dan 1 unit hotel turut terdampak," jelas Abdul.
Sebelumnya, terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,4 mengguncang wilayah Kota Jayapura, Kamis (9/2/2023) pukul 13.28 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer barat daya Jayapura.
BMKG mengatakan, gempa bumi tersebut tak berpotensi tsunami.
2. Dibawa Menantu, Ini Kronologi Mobil Fortuner Iptu Abdul Rahman Alami Kecelakaan di Jakarta
Berikut ini kronologi mobil Fortuner milik Kasat Samapta Polres Metro Polda Lampung, Iptu Abdul Rahman dibawa sang menantu hingga akhirnya menerobos lampu merah dan menabrak sepeda motor di Jakarta.