TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sejumlah perwakilan fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Solo berencana melakukan ziarah makam ke makam Presiden pertama RI, Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur.
Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyampaikan perwakilan fraksi PDIP DPRD Kota Solo berangkat hari ini, Senin (13/2/2023).
Baca juga: Ketua DPC PDIP Solo Senang Nama Gibran Masuk Jadi Kandidat Calon di Pilgub DKI
"Hari ini (berangkat)," ucap FX Rudy, kepada TribunSolo.com.
"(Ziarah makam Soekarno), untuk fraksi-fraksi," tambahnya.
Anehnya, FX Rudy tak turut serta berziarah ke makam ayah dari Megawati Soekarnoputri itu.
Mantan Wali Kota Solo itu tak menjelaskan secara rinci alasan ketidakikutsertaannya.
Dia hanya membeberkan izin agar tak ikut dalam acara tersebut.
"Saya izin," jelasnya.
FX Rudy semprot anggota fraksi PDI Perjuangan
FX Rudy baru-baru ini berbicara mengenai kenaikan harga Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Solo.
Ia memanggil para anggota Fraksi PDIP DPRD Solo mendesak Gibran membatalkan kebijakan yang tak pro rakyat itu.
"Saya mengetahui sendiri Pak Singgih SPPT naiknya 5 kali lipat. Tadinya Rp 600 ribu jadi Rp 3 juta sekian," ungkapnya kepada TribunSolo.com ditemui di kediamannya Pucangsawit, Kota Solo, Kamis (9/2/2023)
Baca juga: Gibran Rakabuming Pastikan Stadion Manahan Solo Jadi Venue Final Piala Dunia U20 2023
Bahkan rumahnya sendiri tidak luput dari kenaikan PBB, di mana biasanya hanya Rp 700 ribu menjadi Rp 3 juta.
"Begitu tahu fraksi tak telpon. Kamu sini. Jangan didiamkan kaya begini," tuturnya.
Ia pun mengungkapkan alasannya sampai harus turun gunung memanggil para anggota fraksi.
Menurutnya, kenaikan PBB ini telah melanggar Perda no. 6 tahun 2021 Tentang RPJMD Tahun 2021-2026.
Perbandingan SPPT PBB Lama dan baru yang diterima warga Kota Solo setelah keputusan Pemkot Solo menaikan nilai PBB (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)
"PAD sudah dirumuskan menjadi visi Wali Kota lewat RPJMD. RPJMD itu setiap tahun naik 5 persen PAD-nya," tuturnya.
Dalam dokumen RPJMD disebutkan pajak daerah direncanakan sebesar Rp320.988.116.136,00 pada tahun 2022 .
Namun akan menjadi sebesar Rp 432.799.555.220,00 pada tahun 2026.
Baca juga: Kenaikan PBB Ditunda, Pemkot Solo Kembalikan Uang 1.774 Wajib Pajak
Jadinya rata-rata pertumbuhan sebesar 5 persen per tahun.
Maka dari itu, kata FX Rudy, mengejar target PAD tidak bisa serta merta menaikkan PBB sebegitu besar.
"Kenaikannya tidak diambil dari kenaikan PBB dan NJOP. PBB hanya seperti yang sekarang ini. Mengambil saja yang belum membayar pajak 135 miliar itu intensifikasinya. Bukan menaikkan. Potensi yang ada digali," terangnya.
Ia juga tidak ingin fraksi PDIP yang memiliki mayoritas kursi di DRPD Kota Solo tidak berdaya.
"PDIP punya 30 kursi dianggap tidak berdaya. Jangan dianggap saya waton suloyo. Kalau tidak melanggar perda saya diam saja," jelasnya.
Menurut dia, berbagai potensi lain menurutnya mampu dimaksimalkan demi mengejar target PAD Rp 820 miliar.
"Cari potensi yang ada. Rp 80 miliar dibagi OPD penghasil. Dinas Pasar, PU, Bapenda, Dishub, banyak. Dari 4 dinas ini aja bisa menghasilkan banyak kok. Perdagangan dan sebagainya," terangnya.
Baca juga: FX Rudy Kritik Keras Gibran Terkait Kenaikan Ugal-ugalan PBB: Tidak Libatkan DPRD dan Partai
Menurutnya, hal seperti ini bisa diantisipasi jika berbagai pihak menjalin komunikasi yang intens.
"Justru saya berpesan hal seperti ini jangan terulang. Lakukan komunikasi dengan anggota DPRD dan Wakil Wali Kota," jelasnya.
Penulis: Adi Surya Samodra
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Absen Ziarah ke Makam Soekarno di Blitar Bareng Fraksi PDIP DPRD Solo, FX Rudy : Saya Izin