Ia pun berpesan kepada para santri dan pengajar agar mengikuti pelatihan dengan saksama, untuk kemudian diamalkan di Ponpes Mahasina.
“Kami sangat berterima kasih, bersyukur kepada Allah Swt atas hadirnya Tim Pesantren Hijau. Dan bagi santri-santri serta guru yang akan menjadi penggerak Pesantren Hijau, ikuti dan simak secara saksama, kemudian nanti diamalkan untuk hijau dan indahhnya Ponpes Mahasina. Jangan sampai lingkungan pesantren terkesannya kumuh, jorok. Masak tempat ibadah, pesantren, tempat menuntut ilmu nggak bersih. Harus bersih!” Pesan Kiai Abu Bakar.
Untuk diketahui, pelatihan penggerak Pesantren Hijau diikuti oleh 40 ustad atau pengajar, serta 150 santriwan-santriwati jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs/SMP) dan jenjang Madrasah Aliyah (MA/SMA).
Baca juga: Optimalisasikan Penyaluran Zakat, BAZNAS Resmikan Unit Pengumpul Zakat UPZ PT TASPEN Persero
Adapun pada pelatihan tersebut dihadirkan sejumlah narasumber yakni:
1). Direktur Eksekutif NU Care-Lazisnu yang membawakan materi ‘Pentingnya Gerakan Pesantren Hijau’;
2). pemateri dari Rumah Edukasi Lingkungan, Fitria Ariyani yang membawakan materi ‘Peran Santri dalam Mewujudkan Gerakan Pesantren Hijau’
3). Hasna Wihda dari World Bank, dengan materi ‘Masa Depan yang Kita Pilih’.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Pengasuh Pesantren Putri Mahasina Hj Badriyah Fayumi, Sekretaris Lazisnu PBNU H Moesafa, dan jajaran Tim Pesantren Hijau dari PBNU.