TRIBUNNEWS.COM - Empat orang meninggal dunia dalam peristiwa ledakan yang diduga dari bahan baku petasan di Blitar, Jawa Timur.
Ledakan itu terjadi di rumah milik Darman (65), di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Minggu (19/2/2023) malam.
Keempat korban meninggal dunia yakni Darman, anak Darman yaitu Arifin (28) dan Deni Widodo (23), serta Betrisa Neswa Roszi (17).
Anak kedua Darman, Priyo, mengatakan jenazah korban diserahkan kepada keluarga pada hari ini, Selasa (21/2/2023).
Sebelum dimakamkan, jenazah para korban disemayamkan di kamar jenazah RSUD Srengat, Kabupaten Blitar.
"Setelah diserahkan, jenazah langsung kami makamkan," ungkap Priyo di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa, dikutip dari Surya.co.id.
Adapun jenazah Darman, Arifin, dan Widodo dimakamkan dalam satu liang tapi sendiri-sendiri.
Jenazah korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
"Rencana satu lubang, tapi sendiri-sendiri," jelas Priyo.
Priyo Tak Kenali Jasad 2 Adiknya
Diberitakan TribunJatim.com, Priyo sempat melihat kondisi jenazah ayah dan kedua adiknya di kamar jenazah RSUD Srengat, Kabupaten Blitar.
Dari tiga jenazah keluarganya, Priyo mengaku hanya bisa mengenali jenazah ayahnya.
Baca juga: Ledakan di Blitar Diduga dari 20 Kg Bahan Petasan yang Sedang Diracik 3 Korban di Dapur
Sementara, Priyo sudah tidak bisa mengenali jenazah kedua adiknya.
"Cuma mengenali (janazah) ayah, untuk Arifin dan Widodo tidak bisa mengenali."