TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Helikopter Super Puma H-3211 milik TNI AU dikerahkan untuk mengevakuasi rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono setelah helikopter yang dia tumpangi jenis Bell 412 SP mendarat darurat di hutan Bukit Tamiai, Kerinci.
Heli Super Puma ini diberangkatkan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru berikut dengan tim Search and Rescue (SAR) untuk mendukung proses evakuasi.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma TNI Setiawan mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan tim SAR dan helikopter Super Puma, Senin (20/2/2023) pagi ini.
Helikopter Super Puma milik TNI AU ini dilengkapi dengan Avionic Glass Cockpit, disertai sensor optik AHRS (Attitude Heading and Reference System).
Heli ini juga dilengkapi FMS (Flight Management System) yang merupakan instrumen yang digunakan pilot untuk mengatur rencana terbang (Flight Plan) meliputi jalur yang akan dilewati helikopter.
Helikopter ini juga memiliki fitur SAR Direction Finder untuk menangkap sinyal ELT (Emergency Locator Transmitter).
Kemampuan operasi terbang malam yang kompatibel dengan NVG (Night Vision Goggle) juga dimiliki oleh helikopter super puma ini, ditambah kapasitas penumpang mampu mengangkut 18 pasukan dan 3 crew.
Baca juga: Mengenal Bell 412 SP, Helikopter yang Ditumpangi Kapolda Jambi dan Mendarat Darurat di Kerinci
Dilengkapi pula dengan Weather Radar dan Emergency Floatation membuat helikopter ini bisa melakukan pendaratan darurat di atas air.
Helikopter Super Puma juga dilengkapi dengan Hoist untuk menarik/mengevakuasi korban pada sisi pintu kanan serta dilengkapi sling yang berfungsi untuk membawa barang atau kendaraan taktis dengan beban maksimal 4,5 ton.
Laporan Eko Prasetyo | Sumber: Tribun Jambi