TRIBUNNEWS.COM - Pasca-ledakan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi, Selasa (21/2/2023).
Khofifah juga sempat mengunjungi korban di RS Srengat Kabupaten Blitar.
Saat meninjau lokasi, ia menyampaikan rumusan solusi untuk membantu para korban yang terdampak.
Ia mengatakan, telah melakukan koordinasi dengan Bupati Blitar untuk tangani masalah ini.
"Saya sudah koordinasi dengan ibu bupati supaya kita bisa berikan rehabilitasi terhadap rumah rumah yang terdampak," kata Khofifah.
Khofifah juga meminta Bupati Blitar Rini Syarifah untuk menerbitkan Surat Keputusan (SK) Tanggap Bencana Sosial.
Baca juga: Soal Ledakan di Blitar, Petugas Butuh 2 Pekan untuk Identifikasi DNA Potongan Tubuh korban
SK tersebut nantinya dijadikan payung hukum untuk memberikan intervensi dari Pemprov Jatim maupun Pemkab Blitar.
"Pada Ibu Bupati Blitar saya sampaikan agar buatkan SK Tanggap Darurat Bencana Sosial supaya ketika kita memberikan intervensi, ada payung hukumnya. Nanti kita akan sharing dari Provinsi dan Kabupaten Blitar," tegasnya seperti yang diwartakan TribunJatim.com.
Dari SK tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu para korban maupun untuk renovasi rumah-rumah yang terdampak ledakan.
Khofifah juga berharap supaya SK bisa cepat terbit sehingga tim terkait bisa langsung turun.
“Kalau SK hari ini sudah, maka bisa dilakukan identifikasi. Artinya ya bisa segera. Karena tanggap darurat itu 14 hari. Baru setelah itu rekonstruksi,” tambah Khofifah.
Diketahui, ada lebih dari 20 rumah dan satu masjid yang terdampak dari ledakan yang terjadi Minggu (19/2/2023) tersebut.
Baca juga: 3 Jenazah Korban Ledakan di Blitar Dimakamkan Satu Liang Lahat, 2 Jasad Sudah Tak Dikenali Keluarga
“Saya sudah koordinasikan juga dengan Ibu Bupati. Semua korban yang dirawat di rumah sakit Blitar tolong dalam coverage APBD Kabupaten. Sedangkan kalau ada yang butuh dirujuk ke RS Saiful Anwar atau RSUD Dr Soetomo, maka akan dicover APBD Pemprov Jatim,” pungkasnya.
Diwartakan sebelumnya, telah terjadi ledakan yang berasal dari salah satu rumah di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Minggu (19/2/2023).
Ledakan berasal dari rumah Darman dan mengakibatkan tempat tinggalnya rata dengan tanah.
Kejadian tersebut menelan empat korban jiwa, yakni Darman, Aripin, Widodo, dan Wawa.
Aripin dan Widodo merupakan anak dari Darman, sedangkan Wawa adalah sepupu.
Temukan Puntung Rokok dan Panci Tempat Bahan Petasan
Para pihak terkait pun langsung berindak dalam menangani kejadian ledakan tersebut.
Polda Jatim juga mengirimkan dua tim untuk melakukan penyisiran lokasi kejadian.
Setelah dilakukan sterilisasi, Tim Penjinak Bom dan Tim Laboratorium Forensik (Lamfor) menemukan sisa bahan baku petasan, Senin (20/2/2023).
"Berdasarkan informasi dari Tim Jibom, pusat ledakan diperkirakan berada di belakang rumah, kemungkinan di dapur. Makanya sedang di detailkan oleh Tim Labfor posisi ruangannya seperti apa," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono.
Pihaknya juga menemukan panci yang sudah dalam kondisi hancur.
Diduga panci tersebut digunakan untuk menyimpan bahan baku petasan.
"Dari daya ledak ditemukan ada panci. Kondisinya sudah hancur semua, tapi masih teridentifikasi panci. Ada tiga panci. Kemungkinan disitu (panci) tempat menyimpan bubuk bahan baku petasan," ujarnya.
Tim Penjinak Bom juga menemukan puntung rokok di lokasi.
"Kemungkinan apakah di situ saat sedang melihat (penyimpanan bubuk bahan petasan) ada yang sedang merokok. Sehingga terjadi efek ledakan. Karena jenis ledakannya low explosive, sehingga ketika terkena percikan mudah meledak," ujarnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJatim.com, Fatimatuz Zahroh)