Salah satunya, Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Athenius Murip mengumpulkan anak-anak adat.
Hal tersebut dilakukan dengan menggandeng Pemkab Jayawijaya dan Polri.
Pihaknya mengumpulkan anak ada agar kerusuhan segera redam dan situasi kembali kondusif.
Baca juga: Polda Papua Pastikan 10 Korban Tewas akibat Kerusuhan di Wamena, 8 di Antaranya Warga Asli Papua
"Kini situasi di Wamena kembali kondusif berkat kerja keras dari semua Anak Adat dan seluruh elemen masyarakat," ujarnya seperti yang diwartakan Tribun-Papua.com, Sabtu (25/2/2023).
Ia juga mengatakan, kondisi yang mulanya mencekam, kini sudah dalam kondisi normal.
"Kita bersyukur kondisi yang tadinya mencekam dan masyarakat sudah siap berperang dengan membawa peralatan, kini tidak terlihat lagi dan kondisi kembali normal," lanjutnya.
Letkol Athenius juga menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan permasalah yang terjadi.
"Komunikasi terus dilakukan antara Forkopimda Jayawijaya, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pihak terkait lainya," pungkasnya.
Daftar Korban
Setidaknya 10 orang tewas akibat kerusuhan yang terjadi.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan jumlah korban tewas akibat kerusuhan di Sinakma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan sebanyak 10 orang.
"Korban itu 10 orang (tewas), delapan dari masyarakat asli Papua dan dua dari pendatang. Ada juga korban luka-luka dari aparat 18 orang," kata Irjen Mathius D Fakhiri di Mimika.
Dari 8 daftar nama korban sudah diketahui identitasnya yang diterima TribunPapua.com, ada nama Stepanus Wenda yang disebut sebagai seorang kepala desa di Lanny Jaya.
Baca juga: Erika Siagian Kehilangan Suami dan Adik karena Kerusuhan Wamena, Korban Dituduh Pelaku Penculik Anak
Berikut nama 8 korban meninggal, sementara dua korban lainnya belum diketahui identitasnya: