Tetangga korban, Mutianingsih mengatakan, ruangan di dalam rumah tampak gelap gulita saat dirinya pertama kali mencoba memastikan sumber asap hitam tersebut.
Bahkan seorang warga yang biasa dipanggil Jujuk berupaya memasuki ruangan utama rumah tersebut menggunakan alat bantu sentolop yang diikat di kepala.
"Yang masuk di dalam tadi adalah mas Jujuk bahkan sampai memakai alat lampu di kepala. Kalau warga guyang air dari luar," katanya saat ditemui TribunJatim.com di rumahnya, tepat belakang bangunan rumah tempat kejadian kebakaran.
Polisi Masih Selidiki
Anggota Polsek Gayungan Polrestabes Surabaya terus menyelidiki insiden kebakaran rumah dua lantai, Jalan Menanggal III, Gang Jeruk, Gayungan, Surabaya, yang menewaskan dua orang lansia, majikan dan pembantu, Senin (27/2/2023) pagi.
Kanit Reskrim Polsek Gayungan Polrestabes Surabaya, Ipda Djoko Setiyono mengatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab utama tewasnya kedua korban, termasuk, dengan menguji hipotesis adanya dugaan unsur tindak pidana.
Yang dapat dilakukan dengan mendeteksi adanya motif tertentu dari sejumlah pihak yang berkaitan dengan upaya menghilangkan nyawa seseorang secara langsung maupun tidak langsung. Seperti motif penguasaan ekonomi.
Namun, menurut Ipda Djoko Setiyono, berdasarkan data hasil penyelidikan sementara dan olah TKP bersama Tim Inafis Polrestabes Surabaya, pihaknya belum mendapati adanya benda berharga dari kedua korban yang hilang.
Bahkan, beberapa perhiasan dari korban Ngatijem, masih melekat pada tubuhnya.
"Kalau dilihat di TKP itu perhiasan dari si pembantu itu masih ada atau masih melekat," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (27/2/2023).
Ipda Djoko Setiyono menerangkan, pihaknya juga masih harus memintai keterangan pihak anggota keluarga korban untuk memastikan harta benda korban di dalam rumah.
Guna memastikan apa ada beberapa benda berharga yang hilang.
"Karena keluarga masih di RSUD Dr Soetomo Surabaya, kemudian anaknya ini kan perawat di RS Al. Nanti kita coba gali-gali apakah ada perhiasan atau apa-apa yang hilang," terangnya.
Baca juga: Kebakaran Hebat di Kutai Kartanegara, 20 KK Mengungsi, Butuh Pakaian hingga Perlengkapan Bayi
Kendati demikian, Ipda Djoko Setiyono menambahkan, pihaknya masih terus mendalami segala kemungkinan dalam proses penyelidikan atas insiden kebakaran di Surabaya tersebut.
Apalagi pihaknya masih menunggu hasil Laboratorium Forensik (Labfor) yang dilakukan oleh Tim Bidang Labfor Polda Jatim, untuk memastikan penyebab utama kebakaran.