TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Hidayatullah, pemilik panti asuhan Fisabilillah Al-Amin yang melakukan kekerasan kepada 18 orang anak-anak panti asuhan disebut memiliki gangguan penyakit panik.
Keterangan tersebut disampaikan anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang, Akbar (17).
Baca juga: Kasus Kekerasan di Panti Asuhan di Palembang: Disorot Mahfud MD, Pelaku Positif HIV
Akbar sudah tinggal di Panti Fisabilillah Al Amin sejak 2017.
Menurut Akbar, saat Abi (sapaan terhadap Hidayatullah) ditangkap dan dibawa ke kantor polisi, Sabtu (25/2/2023 dia mengaku sedih.
Iya menuturkan saat ini juga ia masih dalam proses mengenal lingkungan baru setelah pindah dari panti asuhan tempatnya dulu tinggal.
Akbar mengaku sudah 6 tahun tinggal di Panti Asuhan Fisabilillah.
Akbar merupakan warga Ogan Ilir. Dia mengaku bisa membawa hp karena keperluan sekolah dan situasinya masih daring waktu itu.
Pada hari ini dirinya meminta izin untuk tidak sekolah karena orang tuanya mau berkunjung ke sana.
Baca juga: Panti Asuhan di Palembang Ditutup karena Pemiliknya Terlibat Kasus Kekerasan, 18 Korban Dipindahkan
Ia mengaku tinggal di panti asuhan ini untuk sekolah dan belajar mengaji.
"Bisa kenal panti itu dulu dari teman yang pernah tinggal di panti itu, dan saya sudah dari tahun 2017 tinggal di sana," ujarnya.
Lalu lebih lanjut, mengenai peristiwa yang viral ini dikarenakan salah satu temannya buang air besar (BAB) di celana.
"Dia itu sering diomongin tapi masih diulang-ulang, dia enggak mau ngomong. Jadi waktu itu tu kan mau sholat, nah dia ini bawa BAB di tempat sholat dan Abi kebauan jadi kena marah," ujarnya.
Baca juga: Update Kasus Penganiayaan Anak di Panti Asuhan Palembang, 18 Penghuni Dipindahkan
Lebih lanjut biasanya Daffa juga sering dibantu oleh temannya untuk buang air tapi pada saat itu Daffa enggak bilang dan akhirnya temannya juga kena marah.
"Kalau yang dijewer itu Dika Diki tapi enggak tahu penyebabnya itu apa karena pada waktu itu kami lagi sekolah masuk siang," ujarnya.