Dadang Supriatna mengatakan, untuk mengatasi masalah itu, jalan layang atau flyover bisa menjadi solusi.
Menurutnya, kemacetan di jalan penghubung Kabupaten Bandung dan Kota Bandung tersebut bisa terjadi hingga malam hari.
"Pernah kemacetan ini terjadi sekitar enam jam, dari jam lima sore sampai jam 12 malam," ujar Dadang di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Sabtu (19/2/2023).
Dadang mengatakan, pihaknya akan segera mengusulkan pembangunan flyover di Jalan Raya Bojongsoang.
Sebab, menurut dia, jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat dari wilayah Ciparay, Banjaran, dan Baleendah, menuju ke Kota Bandung.
Kemacetan terjadi, kata dia, karena banyaknya kendaraan yang melintas dari daerah tersebut ke Kota Bandung atau sebaliknya. Selain itu, juga banyak aktivitas masyarakat setempat.
"Sehingga nantinya jika yang akan ke Baleendah, Ciparay, Banjaran, dan lainnya, bisa menggunakan flyover, jika ke Bojongsoang bisa menggunakan jalan bawah," tuturnya.
Dadang mengusulkan, flyover dibangun dari kawasan Desa Cipagalo setelah jembatan Tol Purbaleunyi atau batas antara Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, hingga ke kawasan sebelum jembatan penghubung Bojongsoang- Baleendah.
"Tentunya jangan yang diurus Kota Bandung saja Pak Gubernur, Kabupaten Bandung juga diurus, terima kasih," katanya.
Memang, Jalan Bojongsoang tersebut mengecil jika dilihat atau dibandingkan dengan Jalan Buahbatu, Kota Bandung.
Awalnya dari dua lajur terpisah median, menjadi satu lajur.
Selain itu, terdapat tambahan arus kendaraan yang keluar Tol Buahbatu, sehingga kendaraan yang melintas menjadi lebih banyak dengan jalan yang mengecil.
Dadang mengatakan, maka membangun flyover menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jalan Raya Bojongsoang tersebut.
"Mudah-mudahan ada pencerahan," ucapnya.