TRIBUNNEWS.COM - Evakuasi dan korban longsor di Natuna terhambat karena belum adanya alat berat yang dikerahkan.
Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengirim tim untuk membantu penanggulangan bencana longsor di Srasan, Natuna, Kepulauan Riau.
Tim basarnas akan langsung fokus pada pencarian korban yang diduga masih ada yang tertimbun material longsor.
Longsor tidak hanya menimbun pemukiman tapi juga telah memutus akses jalan menuju lokasi bencana.
Akses jalan yang terputus ini menyebabkan proses evakuasi dan pencarian korban terkendala.
"Pada saat ini masih dilakukan pencarian dengan upaya dan sumber daya yang ada," ujar PLT Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (7/3/2023)
Baca juga: Longsor di Natuna, 50 Orang di Desa Jermalik Dilaporkan Belum Ditemukan
Longsor disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir dan kondisi tanah yang labil.
Abdul Muhari mengatakan terus melakukan koordinasi intensif dengan BPBD, TNI, dan Polri.
Dia menambahkan, estimasi korban yang hilang cukup banyak dan data yang diperoleh masih dinamis.
Lokasi yang terdampak longsor merupakan desa yang posisinya memanjang di pinggir bibir tebing.
"Posisi desa ini sebenarnya memanjang di pinggir bibir tebing, ujarnya.
"Desa ini mengikuti jalan yang menyisir bibir tebing, pemukiman berada di sepanjang jalan ini," jelasnya.
Dia mengatakan BNPB akan mengirim logistik dasar menggunakan satu helikopter untuk mempersingkat waktu
Abdul Muhari juga berharap proses pencarian korban akan terus dilakukan.
Baca juga: Korban Tewas Longsor Satu Kampung di Natuna Bertambah Jadi 15 Orang, Puluhan Warga Masih Hilang