News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Longsor di Natuna

Panglima TNI Kerahkan Prajurit 3 Matra dan Kapal Perang Bantu Korban Longsor di Natuna

Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto selebaran yang diambil dan dirilis pada 6 Maret 2023 oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) ini menunjukkan orang-orang memeriksa kerusakan di sebuah desa yang dilanda tanah longsor di Natuna di Provinsi Riau, Indonesia. - Sebelas orang tewas dan puluhan hilang setelah hujan lebat dan tanah longsor melanda salah satu pulau terluar Indonesia, kata badan bencana negara itu. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan TNI telah mengirimkan prajurit dari tiga matra TNI untuk membantu penanganan bencana tanah longsor di Pulau Serasan Natuna. (Photo by Handout / BNPB / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan TNI telah mengirimkan prajurit dari tiga matra TNI untuk membantu penanganan bencana tanah longsor di Pulau Serasan Natuna.

TNI, kata dia, di antaranya telah mengirimkan prajurit Batalyon Komposit Angkatan Darat, prajurit TNI Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Selain itu, kata dia, KRI Bontang-907 juga telah dikirim ke sana.

"Kita sudah mengirim dari pasukan Kodam I yang di Ranai, jadi pasukan batalyon komposit Angkatan Darat yang dikirim Pangdam, kemudian yang kedua prajurit TNI AL dengan TNI AU juga berangkat, dan dengan KRI Bontang yang dikirim ke sana kemarin," kata Yudo kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur pada Rabu (8/3/2023).

"Saya perintahkan untuk bersama-sama semua prajurit untuk membantu yang longsor di Pulau Serasan. Begitu ada info itu langsung kita gerakkan cepat," sambung dia.

Ia menekankan agar prajurit TNI segera berangkat memberikan bantuan kepada korban bencana tanpa harus menunggu perintah apabila situasinya tanggap darurat.

Yudo mengatakan urusan administrasi terkait penugasan menyangkut pertolongan penanganan bencana alam dapat menyusul setelahnya.

Dengan demikian, kata dia, prajurit TNI dapat bergerak membantu penanganan bencana dalam hitungan jam.

"Saya sampaikan TNI tanpa harus perintah kalau sudah gawat darurat, tanggap darurat, segera berangkat dulu. Nanti baru kita lanjuti dengan perintah hitam di atas putih. Sehingga hitungannya bukan hari lagi, tapi hitungannya harus jam karena tadi sifatnya tanggap darurat tadi," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan berdasarkan perkembangan data per sore ini pukul 17.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Natuna menjadi 11 orang.

Dari jumlah tersebut 6 diantaranya sudah teridentifikasi.

“Yang meninggal bertambah jadi 11 orang. Enam orang sudah teridentifikasi,” kata Suharyanto di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3/2023).

Sementara itu masih ada 47 orang masih dinyatakan hilang, 5 luka berat dan 3 luka sedang. Selain itu data pengungsian ada sebanyak 1.216 yang tersebar di empat titik.

Kepala BNPB sendiri saat ini berada di Ranai setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih 2 jam 40 menit dari Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta menggunakan pesawat Hercules C-130 TNI AU.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini