Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.
4 Maret 2023
Gunung Merapi pada Sabtu (4/3/2023) pekan lalu belum mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas.
Pengamatan dilakukan mulai pukul 00:00-06:00 WIB melansir data dari pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca mendung.
Baca juga: Diguyur Hujan Abu Pekat, Warga Lereng Merapi di Boyolali Masih Beraktivitas Normal
Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 17,7 - 20°C, kelembaban udara 71-99 persen, dan tekanan udara 653-687 mmHg. “Secara visual, gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati,” kata Agus.
Gempa guguran terjadi sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 4-36 mm, berdurasi 44,8-122,5 detik.
Vulkanik dalam terjadi sebanyak 19 kali dengan amplitudo 8-21 mm, S-P 0,5-1 detik berdurasi 7,8-12,2 detik. “Tingkat Aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelas Agus.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.