TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum mengalami erupsi siang tadi, Sabtu (11/3/2023) siang sekitar pukul 12:12 WIB, Gunung Merapi sudah menunjukkan tanda-tanda akan meletus.
Data yang dihimpun Tribunjogja.com dari pos pengamatan Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan setidaknya sudah terjadi 23 luncuran awan panas guguran erupsi Merapi hingga sore hari ini.
Para penambang pasir dan pelaku wisata yang berada di aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi sudah diminta untuk keluar dari zona bahaya.
Wilayah Kabupaten Magelang dan Boyolali diguyur hujan abu cukup lebat meliputi 41 desa di 11 kecamatan.
Sebelum mengalami erupsi hari ini, Sabtu (11/3/2023), terjadi beberapa aktivitas vulkanik di Gunung Merapi.
Berikut perkembangan Gunung Merapi sejak 2 Maret 2023 sampai 11 Maret 2023 pagi dan kemudian menyemburkan erupsi.
Gunung Merapi Erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran (APG) ke arah kali Bebeng dan kali Krasak, pada Sabtu (11/3/2023) sekira pukul 12.12 WIB.
Gunung Merapi (2.968 mdpl) tercatat mengalami 12 kali gempa guguran (Amplitudo: 4 - 65 mm, Durasi: 39,6 - 100 detik) selama masa pengamatan Kamis (2/3/23), pukul 00:00-06:00 WIB.
Per Kamis (2/3/2023) status siaga (Level III) masih ditetapkan.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) Yogyakarta menyebut, cuaca Gunung Merapi cenderung mendung dan hujan, dengan angin yang bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Baca juga: Gunung Merapi Erupsi Lagi, AirNav: Layanan Navigasi Penerbangan Masih Aman
Suhu udara berada di kisaran 13,5 - 18°C, kelembaban udara 77 - 99 persen, dan tekanan udara 837.2-918.4 mmHg.
BPPTKG memaparkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Baca juga: Efek Guguran Awan Panas Gunung Merapi Mengarah ke Magelang
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.