TRIBUNNEWS.COM, SERANG- Mantri S ternyata membunuh Salamunasir Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten karena sakit hati.
Keterangan tersebut disampaikan Wakil Kepala Polresta Serang Kota AKBP Hujra Soumena.
Baca juga: Dugaan Faktor Cemburu Sebabkan Mantri Suntik Mati Kades Curuggoong, Ini Tanggapan Sekdes
"Memang sebelumnya pelaku ini ada sakit hati karena permasalahan pribadi, kemudian pelaku mendatangi rumah korban dengan maksud tujuan untuk meng-clear-kan masalah ini," kata Hujra kepada wartawan. Senin (13/3/2023).
"Untuk motif sakit hati sebenernya kami masih dalami, karena dalam waktu dekat ini kami sampaikan," tambah Hujra.
Terkait motif perselingkuhan, mantan Kapolres Tulang Bawang Lampung itu belum bisa memastikan karena penyidik masih mendalami dengan memeriksa saksi-saksi termasuk istri pelaku.
"Di rumah korban ada istri pelaku bersama pelaku, istri pelaku sudah kita ambil keterangan termasuk beberapa warga yang melihat kejadian langsung," ujar Hujra.
Namun, untuk memastikan hal itu, penyidik akan melakukan uji laboratorium forensik, memeriksa isi percakapan dan bukti lainnya dari ponsel milik pelaku dan korban.
Ponsel itu sudah diamanakan oleh penyidik dari tangan tersangka dan keluarga korban.
Baca juga: Soal Pembunuhan Kades di Banten, Polisi Belum Tetapkan S Jadi Tersangka hingga Motif Pembunuhan
"Handphone-nya kita lakukan pemeriksaan forensik. Handphone saat ini belum bisa dibuka, dan itu nanti forensik yang buka," kata dia.
Sebelumnya, Mantri berinisal SH menyuntikan cairan diphenhydramine atau obat meredakan gejala alergi dan batuk pilek kepada Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Salamunasir
Namun, Hujra belum memastikan kandungan cairan karena tim forensik masih melakukan pemeriksaan sampel mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Setelah disuntikan, korban mengalami sesak napas, lalu tidak sadarkan diri saat dibawa ke Puskesmas Padarincang sebelum dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RSUD Banten.
Efek jera
SH mengaku menyuntikkan cairan ke tubuh Salamunasir bukan membunuh. Akan tetapi hanya memberikan efek jera.
Baca juga: Jenazah Kades Curug Goong Salamunasir Dimakamkan, Ribuan Warga Ikut Mengantar, Tangis Keluarga Pecah
Hal itu diungkapkan SH melalui pengacaranya Raden Yayan Elang kepada wartawan di Mapolresta Serang Kota, Senin (13/3/2023).
"Kalau suntikan itu sejauh ini menurut pengakuannya dia (kliennya) bawa, udah disiapkan. Tapi, tujuannya bukan untuk membunuh, hanya untuk memberi efek jera saja," kata Elang.
Dikatakan Elang, kliennya melihat foto-foto di galeri handphone istrinya berinsial NN. Belum diketahui foto apa yang dimaksud. Namun, foto-foto itu membuat SH emosi dan mendatangi rumah korban.
Terlebih, korban sudah berkali-kali mendekati istrinya.
Saat mendatangi rumah korban, SH ditemani istrinya. Tujuannya menanyakan maksud sang kades mendekati istrinya yang berprofesi sebagai bidan desa.
"Ada dugaan perselingkuhan antara korban dengan istri pelaku," ujar Elang.
Baca juga: Kades di Serang Banten Dibunuh Pakai Jarum Suntik oleh Seorang Mantri, Pelaku Telah Ditangkap
Ia berharap, kliennya mendapatkan keadilan dan terlindungi hak dan kewajibannya.
Sebelumnya, Kuasa hukum keluarga korban, Eki Wijaya Pratama meminta agar masyarakat dan penyidik tidak mempercayai adanya isu perselingkuhan di kasus pembunuhan tersebut.
"Kami sebagai keluarga juga masih mengumpulkan bukti, masih mencari, peristiwa ini dugaannya persoalan di mana muaranya, masih kita cari. Kalau ada isu-isu (perselingkuhan) jangan terlalu percaya kalau peristiwa faktanya tidak seperti itu," kata Eki Wijaya kepada wartawan. Senin (13/3/2023).
Eki meminta semua pihak menghormati proses hukum yang sedang dilakukan Polresta Serang Kota.
Terkait motif, pihak keluarga meminta agar tidak berandai-andai dan melemparkan isu yang tidak benar.
"Ini jangan sampai di pelintir peristiwa ini, adapun motif dan dugaannya masih dicari tahu," ujar Eki. (Kompas.com)