Setelah adu mulut, mantri S menikam punggung korban menggunakan jarum suntik hingga pingsan.
Rekan korban bernama Muhaemin langsung membawa Salamunasir ke Puskesmas Padarincang dan dilarikan ke RSUD Banten.
Namun, Salamunasir diduga tewas dalam perjalanan menuju RSUD Banten.
Tak lama setelah kejadian, polisi menangkap Mantri S dan kasus ini ditangani Polres Serang Kota.
Belum diketahui secara persis apa motif pembunuhan Salamunasir oleh mantri S.
Namun istri pelaku, NN yang berprofesi sebagai bidan, ikut diperiksa dalam kasus ini.
Keluarga dan kerabat pelaku juga turut hadir di sana.
Pelaku merupakan warga Kampung Pasar, Desa Kadu Beureum, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.
Adapun sosok S merupakan seorang mantri dan bekerja di RSUD Banten.
"Pelaku adalah mantri di RSUD Banten," kata Camat Padarincang, Agus Saepudin, Minggu.
Hal itu juga dibenarkan oleh masyarakat di Desa Curug Goong.
Bahraen, Ketua RT Desa Curug Goong, mengatakan pelaku membuka praktik pengobatan di Kampung Sukaraja.
"Dia (pelaku) buka praktik di rumahnya, dia warga kampung Sukaraja, kalau tugasnya mah di RSUD Banten," ungkap Bahraen, dikutip dari TribunBanten.com.
Menurut Bahraen, warga banyak yang berobat ke tempat praktik milik pelaku.
Bahkan tempat praktik tersebut selalu dipenuhi masyarakat.
"Banyak masyarakat yang berobat ke sana," jelasnya.
Sementara Kasi Humas Polresta Serang Kota, AKP Iwan Sumantri, mengatakan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.
"Masih penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti. Motifnya belum ketahuan, nanti ya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunBanten.com/Engkos Kosasih)