TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Hingga Minggu (12/3/2023), jumlah korban meninggal dunia akibat tanah longsor Serasan, Kabupaten Natuna yang berhasil ditemukan dan dievakuasi bertambah menjadi 46.
Dari 46 korban tersebut, 24 di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan 22 lainnya perempuan.
Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Laut Natuna Utara Hari Ini, 8 Maret 2023
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, hari ini, tim satgas gabungan juga berhasil menemukan 10 jenazah di Kampung Genting, Desa Pangkalan.
Dari penemuan itu, maka jumlah warga yang masih dinyatakan hilang tinggal 9 orang.
Perkembangan progres penemuan sejumlah korban tersebut juga didukung dengan bertambahnya alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 7 unit, termasuk tambahan personel dari TNI dan Polri.
Di samping itu, cuaca yang berangsur membaik juga menjadi faktor pendukung operasi pencarian, pertolongan dan evakuasi.
Sementara itu, dari Posko Darurat Bencana Tanah Longsor Natuna di PLBN Serasan juga melaporkan adanya perkembangan jumlah pengungsi menjadi 2.240 jiwa.
Baca juga: Fakta-fakta Longsor di Natuna: BPBD Minta Bijak soal Info yang Beredar hingga Kesaksian Warga
"Adapun seluruh pengungsi itu terbagi di enam lokasi yang meliputi 436 jiwa di PLBN, 605 jiwa di Desa Payak, 136 di Desa Batu Berlian, 238 jiwa di SMA N 1 Serasan, 432 jiwa di Pelimpak dan 393 jiwa di Airnusa," kata Abdul Muhari dalam keterangannya.
Seluruh pengungsi itu merupakan warga terdampak maupun yang meninggalkan rumah sementara demi mencegah terjadinya bencana tanah longsor susulan, sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui informasi prakiraan cuaca dan hasil analisa lapangan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Longsor di Desa Jermalik
Sebelumnya diberitakan, curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir di Pulau Serasan mengakibatkan terjadi tanah longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023) sekira pukul 11.15 WIB.
Tanah longsor menimpa perkampungan di Desa Jermalik sampai ke jalan raya dan sebanyak 50 warga Desa Jermalik dilaporkan hilang akibat tanah longsor ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Natuna), Raja Darmika membenarkan kejadian bencana longosor di Serasan, Natuna.
Baca juga: Merespons Musibah Tanah Longsor, Gubernur Kepri Mengatakan Natuna Tidak Boleh Kekurangan Logistik
"Betul, longsor lagi di Serasan. Informasinya ada korban jiwa. Tapi belum tau pasti berapa jumlahnya karena jaringan sedang gangguan," ungkapnya, Senin (6/3/2023), dikutip dari TribunBatam.id.