News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fenomena Tanah Bergoyang di Lumajang, Diinjak Bergoyang Tapi tidak Ambles, Asal Usulnya Terungkap

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menemukan tanah bergoyang di tepi aliran Sungai Regoyo, Desa Gondoruso, Kabupaten Lumajang. Temuan tanah bergoyang tersebut sontak membuat warga kaget dan mengabadikannya di media sosial, Kamis (16/3/2023).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Fenomena tanah bergoyang muncul di tepi aliran Sungai Regoyo, Desa Gondoruso, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

Fenomena ini membuat warga sekitar kaget.

Banyak warga yang mengabadikan fenomena tanah bergoyang ini hingga mengabadikannya di media sosial.

Kemunculan fenomena tanah bergoyang ini kemudian menjadi viral.

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Tanggunggunung Tulungagung, 17 Rumah Warga Retak, 7 Keluarga Mengungsi

Tampak beberapa bagian tanah di tepi sungai tersebut memiliki tekstur gembur seperti jeli.

Ketika diinjak, tanah bergoyang namun tidak ambles.

Kapolres Pasirian, AKP Agus Sugiharto mengatakan bagian tanah yang bergoyang memiliki diameter hampir 5 meter.

Pihaknya telah melakukan pengecekan setelah mendengar kabar heboh tanah bergoyang tersebut.

Lantaran berada di sekitar areal pertanian, polisi memasang garis polisi agar warga tak mendekat di lokasi tanah bergoyang.

"Kami memasang garis polisi lantaran khawatir jika tanah bergoyang ini berbahaya ketika diinjak banyak orang. Khawatir ambles, sehingga kita meminta warga agar tak mendekati lokasi tanah bergoyang," beber Agus ketika dikonfirmasi, Kamis (16/3/2023).

Agus memastikan sampai saat ini belum ada laporan mengenai dampak adanya tanah bergoyang tersebut.

Menurutnya, warga telah mengetahui adanya garis polisi dan tidak mendekati area tanah bergoyang.

Baca juga: Penyebab Fenomena Tanah Bergerak di Aceh Masih Misteri, Ini Dugaan Ahli dari Universitas Syiah Kuala

"Ini merupakan fenomena alam, kami terus melakukan pemantauan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini