Berdasarkan pemeriksaan medis, terang Sugianto, tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan maupun tindak kekerasan lainnya. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa korban meninggal karena kecelakaan laut.
"Tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan, baik benda tumpul maupun benda tajam," ungkapnya.
Setelah dievakuasi, jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandega, Pangandaran, sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Baca juga: Deddy Mizwar Cerita Momen Salat Bersama Komunitas Anak Punk: Mereka Hijrahnya Luar Biasa
Hilang Sejak Kamis
Dua anak punk di Pangandaran dilaporkan hilang tenggelam setelah bermain air di area larangan berenang.
Peristiwa ini terjadi di sekitar Pos 5 Pantai Barat Pangandaran atau sekitar Pangandaran Sunset, Kamis (23/3/2023) sekitar pukul 11.40 WIB.
Kasat Polairud Polres Pangandaran, AKP Sugianto, membenarkan adanya dua korban yang hilang tenggelam.
"Korban dua orang, laki-laki dan perempuan. Tapi, identitasnya belum diketahui. Karena, kedua korban datang bergerombol dengan anak punk lainnya," ujar Sugianto dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Kamis sore.
Baca juga: Sisir Empat Warung Remang-Remang, Satpol PP Jaring 20 PSK di Pangandaran
Kini, pihaknya masih dalam upaya mencari korban.
"Tapi, sampai sore ini kedua korban belum ditemukan," katanya.
Ketua SAR Barakuda Kabupaten Pangandaran, Sakio Andrianto, mengatakan, laka laut terjadi sebelum waktu salat Zuhur.
"Kedua korban yang menurut informasi masih muda ini, tenggelam tergulung ombak ketika bermain air di pantai yang memang dilarang untuk berenang. Saat itu, memang ombaknya sedang tinggi," ujarnya.
Kecelakaan Luar Biasa
Korpos SAR Pangandaran Edwin Purnama mengatakan, dalam pencarian dua korban tenggelam pihaknya menggunakan metode penyisiran di pinggir pantai.