TRIBUNNEWS.COM, KAMPAR - Seorang anak balita berusia 3,5 tahun harus mengakhiri hidup di tangan ibu kandungnya.
Inilah yang dialami bocah malang bernama Abdul Malik.
Malik tewas di tangan ibu kandungnya itu, Minggu (26/3/2023) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Tewasnya Malik bermula saat ibunya sedang mencuci piring.
Sementara Malik di kamar mandi dalam rumahnya di Dusun IV Desa Pulau Sialang Desa Rumbio Kecamatan Kampar, Provinsi Riau.
Kepala Kepolisian Kampar, AKP Marupa Sibarani menjelaskan awal ibu muda itu naik pitam sampai tega menghabisi anak yang dilahirkannya itu.
"Waktu itu, ibunya sedang mencuci piring. Anaknya mandi," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Balita Tenggelam di Kolam Ikan Koi Rumahnya, Ditemukan Sudah Mengambang
Ia mengatakan Malik bermain busa sabun cuci piring.
Bocah itu membuat gelembung-gelembung.
Entah kenapa, di situlah ibunya emosi.
"Namanya lah anak-anak. Bermain membuat gelembung dari sabun itu. Istilah sekarang itu, bubble ya," kata Marupa.
Dalam keterangan sebelumnya, ia menjelaskan bagaimana HP menganiaya korban hingga tewas.
Semula ibu muda 32 tahun itu mencubit bagian rusuk Malik sebelah kiri.
Lalu memukul kening bocah itu dengan gayung dua kali.
Gayung itu sampai pecah.
Tak sampai disitu, HP juga memukul paha sebelah kanan putranya itu.
Terakhir mencekik leher sampai lidah Malik terjulur dan hampir muntah.
Akhirnya Malik tewas.
HP masih sempat memandikan Malik yang sudah tak berdaya. Lalu meletakkannya di ruang tengah dalam rumah.
Kepada suaminya, ZA, 47 tahun, HP semula berkelit jika Malik hanya lelah.
Kemudian mengaku Malik terjatuh di kamar mandi.
ZA yang melihat luka di kening Malik serta tubuh yang sudah dingin dan kaku, lantas curiga.
Ia pun memanggil seorang teman perawat untuk memastikan kondisi putranya itu.
Temannya menyatakan Malik sudah meninggal.
Tak puas, ia membawa jasad Malik ke Puskesmas Air Tiris dan hasilnya sama. Akhirnya, ia melapor ke Polsek Kampar.
Sempat beredar rumor jika ibu muda itu mengalami gangguan jiwa.
Tetapi dibantah oleh Kepala Polsek Kampar, AKP. Marupa Sibarani.
"Siapa yang bilang? Sehat-sehat aja kok," katanya kepada Tribunpekanbaru.com memastikan kondisi kejiwaan HP baik, Selasa (28/3/2023).
Menurut Marupa, HP hanya temperamen dan mudah emosi.
Saat menganiaya putra kandungnya, ia kehilangan kendali.
"Istilahnya lost control," katanya.
Ia mengatakan, HP kini ditahan di Markas Polres Kampar.
Sebab, Mapolsek Kampar tidak memiliki ruang tahanan wanita.
Marupa mengatakan, suaminya sempat datang menjenguk.
"Ya, mungkin namanya suami," katanya.
Ia menyatakan proses hukum tetap berjalan.