Diketahui kilang Dumai memproduksi berbagai jenis BBM hingga Avtur dan LPG.
"Konsumsi BBM, Avtur dan LPG saat Lebaran biasanya naik, Pertamina harus punya exit strategi guna mencegah kelangkaan pasokan BBM, tanpa merugikan masyarakat maupun membebani keuangan negara," pungkas Amin.
Muncul Isu Gas Beracun
Saat kilang Dumai meledak dan terbakar, berhembus isu tentang adanya gas beracun yang keluar.
Menanggapi hal tersebut, Paisal selaku Wali Kota Dumai bersama dengan petugas berwenang melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.
Ia memastikan, tak ada isu gas beracun akibat ledakan tersebut.
"Saya pastikan tidak ada gas beracun akibat ledakan itu. Tadi saya ke lokasi kejadian didampingi sejumlah pimpinan Pertamina dan juga dari Kepolisian dan Kodim," kata Paisal seperti yang diwartakan TribunPekanbaru.com.
Paisal juga menegaskan, kondisi di lokasi terbilang stabil dan normal.
"Jadi, tak ada itu gas beracun" sebutnya.
Jumlah Korban
Dari peristiwa tersebut, ada sembilan orang yang menjadi korban.
Sembilan orang luka berat tersebut merupakan pekerja di ruang operator Kilang Pertamina Dumai.
"Setelah kejadian memang ada 9 masyarakat yang luka luka, tapi mereka luka-luka kategori ringan," ujar Kapolda Riau, Irjen Muhammad Iqbal, Minggu (2/3/2023).
Para korban mengalami luka akibat terkena pecahan kaca.