Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti, mengungkapkan kondisi jenazah dalam keadaan pembusukan lanjut.
"Kami perkirakan waktu kematian antara 6 bulan sampai 24 bulan,” ungkapnya, Selasa, dilansir TribunJateng.com.
Lalu, menurutnya, penyebab kematian korban lantaran lemas karena racun.
"Racunnya jenis apa nanti menunggu hasil laboratorium forensik,” lanjut Sumy.
2 Korban Teridentifikasi
Hingga kini, polisi telah menemukan 12 jasad dari berbagai liang berbeda dari area kebun milik tersangka.
Namun, baru dua korban Mbah Slamet yang teridentifikasi.
Mereka adalah Paryanto yang merupakan warga Sukabumi dan Mulyadi asal Palembang.
Paryanto diketahui sempat mengirim pesan singkat WhatsApp ke anaknya untuk mengabarkan lokasi ia berada.
"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," kata Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi di kantornya, Kota Semarang, Rabu (5/4/2023), masih dari TribunJateng.com.
Baca juga: Daerah Asal Para Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet, Mulai Palembang, Jogja hingga Jakarta
Luthfi membeberkan, para korban lainnya dikubur oleh tersangka dibagi ke dalam beberapa liang.
Menurut pengakuan tersangka, korban Paryanto dikubur di liang nomor 1.
Satu warga asal Gunung Kidul, laki-laki, dikubur di liang nomor 2.
Dua warga Tasikmalaya, laki-laki dan perempuan, dikubur di liang nomor 3.