News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dukun Sadis di Banjarnegara

Pasutri dari Lampung Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Keluarga Sebut Tahu dari TikTok

Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rani Dwi Ulandari (kiri), petugas mengevakuasi korban (tengah), dan Mbah Slamet (kanan) - Kakak pasutri Suheri dan Riani asal Pesaweran Lampung yang jadi korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet sebut tahu pembunuhan dari TikTok.

Panut juga menceritakan bahwa adiknya tersebut pamit izin untuk bekerja pada proyek bangunan di Jawa.

"Suheri sempat posting saat tengah bekerja sebagai tukang bangunan."

"Benar dia bekerja di sana dan juga pada postingannya terdapat peralatan proyek pembangunan rumah," ujar Panut, Rabu (5/4/2023) malam.

Rupanya proyek pembangunan rumah adalah pembangunan rumah milik pelaku atau Mbah Slamet.

"Tahunya rumah pelaku itu yang dibangun sama mereka,” kata Panut.

Putri Suheri: Terakhir Komunikasi 8 September 2021

(Kiri) Rani Dwi Ulandari, keluarga korban saat menceritakan ayah dan ibunya yang jadi korban Mbah Slamet dan (Kanan) Mbah Slamet, dukun pengganda uang yang tega bunuh para pasiennya di Banjarnegara, Jawa Tengah - Kakak pasutri Suheri dan Riani asal Pesaweran Lampung yang jadi korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet sebut tahu pembunuhan dari TikTok. (Kolase Tribunnews.com: Tribunlampung.co.id/Istimewa KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Sementara itu, anak bungsu pasangan Suheri dan Riani, Rani Dwi Ulandari mengatakan terakhir berkomunikasi dengan orangtuanya pada 8 September 2021.

Sang ayah, yakni Suheri saat itu memberi kabar bahwa sebentar lagi dirinya akan pulang ke Pesawaran.

“Dia bilang sudah mau pulang dari lokasi daerah sana,” imbuhnya.

Sebelumnya, Rani mengungkapkan bahwa ayahnya tersebut berpamitan akan bekerja pada sebuah proyek pembangunan di Pulau Jawa.

Rani pun kemudian teringat saat dirinya sering menanyakan mengenai kapan kepulangan orangtuanya itu ke rumah.

“Namun, hanya bilang nanti dan sebentar lagi. Beberapa hari lagi,” ucap Rani.

“Terakhir ayah itu nelepon nggak ke angkat pukul 17.30 pada 8 September 2021 sebelum lost kontak, dan setelah ditelpon balik sudah tidak aktif,” kenangnya.

Selain menghubungi ayahnya, Rani juga pernah mencoba untuk menghubungi sang ibu, tetapi tidak bisa dihubungi juga.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini