TRIBUNNEWS.COM - Sosok Tohari alias Mbah Slamet menjadi sorotan setelah kasus pembunuhan berantai yang dilakukannya sejak 2020, terungkap.
Total ada 12 jasad korban pembunuhan yang ditemukan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Mbah Slamet merupakan dukun pengganda uang yang menjanjikan kekayaan kepada para korban dengan menjalani sebuah ritual di dalam hutan.
Ia mengiming-imingi para korban dengan keuntungan besar jika menyetorkan sejumlah uang untuk digandakan.
Berdasarkan pengakuan Mbah Slamet, para korban ada yang menyetorkan uang Rp 40 juta hingga Rp 70 juta dan dijanjikan akan dikembalikan menjadi Rp 5 miliar.
Selain itu, Mbah Slamet juga meminta para korban untuk mendatanginya menggunakan kendaraan pribadi agar dapat menguasai harta korban.
Baca juga: Anak dan Menantu Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Ini Permintaan Ngalimun
Setelah tiba di tempat ritual, Mbah Slamet akan memberikan korban air minum yang sudah dicampur racun dan obat penenang.
Dilansir TribunJateng.com, korban yang telah meminum air tersebut akan meninggal 5 menit kemudian dan jasadnya dikubur di dalam hutan.
Dari aksinya menjadi dukun pengganda uang, Mbah Slamet dapat memiliki rumah mewah dua lantai.
Beredar video yang menunjukkan rumah Mbah Slamet dihiasi empat tiang rumah yang besar bemotif marmer cokelat muda.
Video tersebut diunggah di akun TikTok @wong.gunung.project pada Selasa (4/4/2023).
Rumah Mbah Slamet menjadi tontonan para warga setelah kasus pembunuhan berantai terungkap.
Baca juga: Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, TH Alias Mbah Slamet Ternyata Seorang Residivis
Sosok Mbah Slamet
Kepala Desa setempat, Mahbudiono, mengaku tidak begitu mengenal Mbah Slamet karena orangnya tertutup.