"Usianya antara 25 hingga 50 tahun," ungkapnya, Selasa (4/4/2023), dikutip dari TribunJateng.com.
Lebih lanjut, Sumy Hastry mengatakan kondisi jenazah masih dalam keadaan pembusukan berlanjut.
Tim forensik Biddokes Polda Jateng, kata Sumy Hastry, memperkirakan para korban sudah meninggal sejak enam hingga 24 bulan lalu.
Terkait penyebab kematian para korban, dipastikan lemas karena racun.
Meski demikian, soal racun yang digunakan Mbah Slamet, Sumy Hastry mengatakan masih menunggu hasil laboratorium forensik.
Baca juga: Pengakuan Rani yang Orang Tuanya Jadi Korban Mbah Slamet, Sempat Kesulitan Hubungi Ayah dan Ibunya
"Kami perkirakan waktu kematian antara enam bulan sampai 24 bulan," ujarnya.
"Racunnya jenis apa nanti menunggu hasil laboratorium forensik," sambungnya.
Mbah Slamet Tak Ingat Nama-nama Korbannya
Menurut pengakuan Mbah Slamet, ia telah beraksi menjadi dukun pengganda uang sejak 2020.
Ia mengaku bisa menggandakan uang hingga Rp5 miliar.
Untuk 'mempromosikan' pekerjaannya, Mbah Slamet menggunakan media sosial Facebook.
'Promosi' itu dilakukan oleh anak buah kepercayaannya, BS.
Karena unggahan BS di Facebook, korban termasuk PO, tergiur dengan iming-iming Mbah Slamet yang bisa menggandakan uang.
"Tersangka menjanjikan dapat menggandakan uang sampai Rp 5 miliar."