News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dukun Sadis di Banjarnegara

Viral Unggahan Diduga Korban Mbah Slamet, Setahun Lalu Berniat Geruduk Pelaku di Banjarnegara

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akun Facebook bernama Sastro Jendro menyinggung soal Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah, di grup Pesugihan Nekat.

"Usianya antara 25 hingga 50 tahun," ungkapnya, Selasa (4/4/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

Lebih lanjut, Sumy Hastry mengatakan kondisi jenazah masih dalam keadaan pembusukan berlanjut.

Tim forensik Biddokes Polda Jateng, kata Sumy Hastry, memperkirakan para korban sudah meninggal sejak enam hingga 24 bulan lalu.

Terkait penyebab kematian para korban, dipastikan lemas karena racun.

Meski demikian, soal racun yang digunakan Mbah Slamet, Sumy Hastry mengatakan masih menunggu hasil laboratorium forensik.

Baca juga: Pengakuan Rani yang Orang Tuanya Jadi Korban Mbah Slamet, Sempat Kesulitan Hubungi Ayah dan Ibunya

"Kami perkirakan waktu kematian antara enam bulan sampai 24 bulan," ujarnya.

"Racunnya jenis apa nanti menunggu hasil laboratorium forensik," sambungnya.

Mbah Slamet Tak Ingat Nama-nama Korbannya

Tersangka Tohari (45) alias Mbah Slamet di lokasi penemuan mayat di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore. (KOMPAS,com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Menurut pengakuan Mbah Slamet, ia telah beraksi menjadi dukun pengganda uang sejak 2020.

Ia mengaku bisa menggandakan uang hingga Rp5 miliar.

Untuk 'mempromosikan' pekerjaannya, Mbah Slamet menggunakan media sosial Facebook.

'Promosi' itu dilakukan oleh anak buah kepercayaannya, BS.

Karena unggahan BS di Facebook, korban termasuk PO, tergiur dengan iming-iming Mbah Slamet yang bisa menggandakan uang.

"Tersangka menjanjikan dapat menggandakan uang sampai Rp 5 miliar."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini