News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dukun Sadis di Banjarnegara

Cerita Anak Pasutri yang Jadi Korban Dukun Sadis di Banjarnegara, Kedua Orang Tua Hilang sejak 2021

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rani Dwi Ulandari (kiri), petugas mengevakuasi korban (tengah), dan Mbah Slamet (kanan). Rani menceritakan orang tuanya sempat hilang sejak 2021 hingga akhirnya diketahui menjadi korban Mbah Slamet.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta terbaru soal kasus Mbah Slamet Tohari, dukun pengganda uang yang juga bunuh korbannya.

Ada belasan korban yang dibunuh dukun asal Banjarnegara, Jawa Tengah ini.

Di antaranya pasangan suami istri (pasutri) yang berasal dari Lampung.

Keduanya bernama Suheri dan Riani.

Keduanya merupakan warga Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Ternyata, pihak keluarga telah kehilangan kontak dengan Suheri dan Riani sejak 2021.

Mengutip Tribun Pesawaran, anak bungsu korban mengatakan bahwa orang tuanya hendak pulang ke rumah sebelum hilang kontak.

Baca juga: Jenazah Pasutri Korban Mbah Slamet Tiba di Rumah Duka Pesawaran Lampung, akan Dimakamkan Pagi Ini

Rani, anak korban mengungkapkan, mereka terakhir berkomunikasi pada 8 September 2021.

"Dia bilang sudah mau pulang dari lokasi daerah sana," ucap Rani.

Saat orang tuanya akan berangkat ke Jawa, korban mengaku akan bekerja.

"Saat itu ayah pamit hendak bekerja, karena ayah merupakan bekerja sebagai pemborong," ucap Rani.

Kala itu, ayah Rani pamit ke Tulungagung.

"Tetapi saat itu ayah bilang daerahnya bukan di Semarang tapi di Tulungagung," jawab Rani.

Rani pun sering menanyakan, kapan orang tuanya pulang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini