TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri (pasutri) asal Kabupaten Pesawaran, Lampung, dilaporkan menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet.
Identitas keduanya, Irsad (43) dan Wahyu Triningsih (40).
Kedunya tercatat sebagai warga Desa Tanjung Rejo RT 1/IV Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.
Kepergian Irsad dan Triningsih menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan para tetangganya.
Terlebih, pasutri ini sudah menghilang sejak dua tahun lalu.
Tukidi tetangga korban mengungkap sosok Irsad dan Triningsih.
Baca juga: Pasutri Irsad & Wahyu Korban Mbah Slamet Sosok Ramah, Peci Tapis Jadi Kenangan Terakhir bagi Tukidi
Ia bersaksi keduanya memiliki kepribadian yang baik.
Irsad dan Triningsih juga dikenal dekat dengan agama.
“Bahkan jadi pribadi yang religius," kata Tukidi, dikutip dari Tribunpesawaran.com, Sabtu (8/4/2023).
Tukidi melanjutkan ceritanya dengan mengenang kebaikan Irsad dan Triningsih.
Diketahui, pasutri tersebut pernah membagikan peci tapis buatannya sendiri kepada para tetangga secara gratis.
“Yang saya pakai ini merupakan peci tapis buatannya,” imbuh Tukidi.
“Saya tidak menyangka dengan kepergian orang sebaik dia," tambahnya.
Irsad dan Triningsih dimakamkan hari ini
Pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi jenazah Irsad dan Triningsih.
Identitas keduanya dikenali lewat proses autopsi terhadap korban.
Hasil tersebut, diperkuat dengan keterangan anak Irsad dan Triningsih yang memastikan baju di lokasi kejadian merupakan milik korban.
Jenazah kedua korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kepala Desa Tanjung Rejo, Sanjaya mengabarkan, Irsad dan Triningsih tiba di rumah duka pada Sabtu (8/4/2023) sekira pukul 03.00 WIB.
“Satu peti untuk jenazah Irsad dan satu peti untuk Wahyu Triningsih,” ungkapnya, dikutip dari TribunLampung.co.id.
Kedatangan peti jenazah disambut tangis oleh keluarga korban.
Baca juga: Populer Regional: Viral Unggahan Diduga Korban Mbah Slamet - Satu Anggota KKB Papua Ditangkap
Bacaan surat Yasin kemudian berkumandang tidak lama setelahnya.
Para tetangga juga terlihat mendatangi rumah duka untuk melawat.
Rencananya, Irsad dan Triningsih akan dimakamkan pagi ini.
Dua liang lahat sudah disiapkan sebagai peristirahat terakhir pasutri ini.
“Untuk dikubur secara bersama dan berdampingan pada dua liang kubur,” tambah Sanjaya.
Minta Mbah Slamet dihukum mati
Keluarga korban lewat kuasa hukumnya, Nurul Hidayah meminta Mbah Slamet diganjar dengan hukuman terberat.
Bahkan, pihak keluarga meminta penegak hukum bisa menjatuhi hukuman mati.
“Sehingga kami meminta kepada pihak polisi untuk menetapkan hukum yang sesuai atas perbuatan yang pelaku lakukan," tegas Nurul, dikutip dari Tribunpesawaran.com.
Nurul menambahkan, dirinya mewakili pihak keluarga mengucapkan terimakasih kepada jajaran kepolisian.
Berkat kerja kerasnya Irsad dan Triningsih dapat ditemukan serta dapat mengungkap kejatahan Mbah Slamet.
"Terimakasih kepada jajaran Polres Banjarnegara, Polda Jawa Tengah yang telah berhasil mengungkap kejahatan yang dilakukan Mbah Slamet," tuturnya.
Baca juga: Ciri-ciri 8 Jasad Korban Mbah Slamet yang Belum Teridentifikasi, 4 di Antaranya Perempuan
Update data korban
Polda Jawa Tengah melaporkan hingga Jumat (7/4/2023) sudah ada 12 korban Mbah Slamet ditemukan.
Rinciannya 8 laki-laki orang dan 4 perempuan.
Para korban ditemukan dalam 7 lubang berbeda.
Adapun identitas korban yang pertama kali ditemukan atas nama Paryanto (53).
Warga asal Kabupaten Sukabumi Jawa Barat itu dievakuasi pada Minggu, 2 April 2023.
Berikut daftar lengkap korban Mbah Slamet dikutip dari laporan resmi Polda Jateng yang diterima Tribunnews.com:
1. Paryanto, laki-laki, usia 53 tahun, alamat Warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
3. Irsad, laki-laki, usia 43 tahun, alamat Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kec Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
3. Wahyu Triningsih (istri Irsad), usia 40 tahun alamat Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kec Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
4. Mulyadi Pratama, usia 46 tahun warga Desa Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Sementara korban lainya yang belum teridentifikasi sebanyak 8 orang.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunLampung.co.id/Tribunpesawaran/Oky Indra Jaya)