TRIBUNNEWS.COM - Provinsi Lampung tengah menjadi sorotan setelah selebgram bernama Bima menilai provinsi tersebut tidak memiliki kemajuan.
Hal ini disampaikannya melalui unggahan video di akun TikTok pribadinya, @awbimaxreborn pada Senin (10/4/2023).
Pada video tersebut, Bima mengkritik alasan Lampung tidak pernah mengalami kemajuan seperti infrastruktur yang terbatas hingga pendidikan yang rendah.
Selain itu, dirinya juga menyoroti praktik korupsi yang terjadi di provinsi tempat lahirnya tersebut.
"Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung, tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa," katanya dalam video berdurasi 3 menit 48 detik tersebut.
Baca juga: Klarifikasi Bima asal Lampung soal Protection Visa di Australia: Saya Masih Pegang Student Visa
Deretan kritik tersebut pun berbuntut panjang lantaran Bima justru dilaporkan oleh pria bernama Ginda Ansori Wayka ke Polda Lampung.
"Kami meminta Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika untuk menindak akun TikTok Awbimax Reborn karena dalam videonya yang diunggah dalam akun Tiktok telah menyudutkan Provinsi Lampung," kata Ansori dikutip dari Tribun Lampung.
Tak sampai disitu, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi pun turut disorot buntut kritik dari selebgram dengan pengikut mencapai 4,8 juta orang tersebut.
Bahkan, kolom komentar akun Instagram Arinal, @arinal_djunaidi sampai dibatasi.
Di balik kritik terhadap daerah yang dipimpinnya, Arinal ternyata memiliki kekayaan mencapai Rp 22,6 miliar berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periodik 2021.
Adapun mayoritas harta kekayaannya Arinal berasal dari kas dan setara kas sejumlah Rp 14,7 miliar.
Sementara sisanya berasal dari tanah dan bangunan dengan nilai Rp 7 miliar.
Baca juga: Tidak Beri Uang Rp 100 Ribu Saat Nonton Balap Liar, Pemuda di Lampung Tewas Ditembak
Tanah dan bangunan tersebut tersebar di beberapa lokasi seperti Bandar Lampung, Lampung Selatan, Bogor, hingga Sleman.
Tak hanya itu, Arinal juga mempunyai kendaraan berupa mobil sejumlah tiga unit dengan nilai Rp 494 juta.