Sama halnya dengan Fira, lima remaja pria lainnya juga bungkam.
Mereka langsung masuk ke gedung Subdit IV Renakta, Ditreskrimum Polda Sumut.
Kronologi Penganiayaan
Masih dikutip dari Tribun Medan, awal penganiayaan terjadi ketika ada chat dari Ken Admiral kepada Aditya Hasibuan pada 11 Desember 2022 lalu.
Hal ini disampaikan oleh Dirkrimum Polda Sumut, Kombes Sumaryono.
Sumaryono menyebut pesan yang dikirimkan Ken ke Aditya yakni meminta untuk bertemu.
Hanya saja, Aditya tidak menyanggupinya.
Pertemuan tersebut, kata Sumaryono, terkait Ken yang mempertanyakan hubungan antara Aditya dengan perempuan berinisial SH.
"Pelapor menanyakan kepada terlapor hubungan suadara terlapor (Aditya) dengan teman pelapor (Ken) berinisial SH," ujarnya pada Rabu (26/4/2023).
Baca juga: Pengamat Nilai Sanksi untuk AKBP Achiruddin Hasibuan Tak Cukup Hanya Pencopotan dan Patsus
Kemudian, pada laporannya, Ken juga menyatakan Aditya mendatangi dirinya di SPBU Kota Medan sekitar pukul 22.00 WIB pada 21 Desember 2022.
Pada pertemuan tersebut, Aditya mengajak Ken untuk berkelahi.
"Ayoklah main, katanya kau mau jumpa sama aku," kata Adi seperti dalam laporan polisi (LP) Ken.
Namun, Ken mengaku tidak mengetahui alasan Aditya mengajaknya berkelahi.
Tak berselang lama, Aditya memukul pelipis korban sebanyak tiga kali.
Baca juga: Segini Gaji yang Diterima AKBP Achiruddin Hasibuan Sebagai Perwira Polisi