"Kami berharap kehidupan privasi dokter Wayan jangan terus dieksploitasi untuk dijadikan konten. Kami keluarga juga jangan difoto," ujar Ni Nyoman Latri
Pihak keluarga sempat curigai kondisi psikologis Dokter Wayan
Berdasarkan keterangan dari Latri, Dokter Wayan yang merupakan saudara bungsunya itu sempat menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) fakultas kedokteran.
Setelah lulus kuliah, orang tua sempat meminta agar Dokter Wayan bisa membuka praktik di Bali.
Namun, Dokter Wayan menolaknya dan memilih untuk merantau.
"Dari kedua orang tua yang sudah almarhum mengharapkan agar adik saya ini setelah menyelesaikan studi, agar praktek di Bali, hanya saja dia lebih memilih merantau," uajrnya, dikutip dari TribunBali.
Di perantauan, Dokter Wayan bertemu dengan sang pujaan hatinya dan menikah dan tinggal di daerah terpencil di Senyamuk, Kalimantan.
Namun, pernikahan tersebut berujung kandas.
Sejak pernikahannya kandas, Dokter Wayan diketahui tak pernah pulang ke Bali.
Meski begitu, Dokter Wayan dan pihak keluarga masih terus menjalin komunikasi.
Pihak keluarga pun tak menampik sempat memiliki kecurigaan terhadap psikologis Dokter Wayan.
Terlebih, kata Latri, menurut orang pintar yang telah memberi tahu, dikatakan rumah dokter Wayan di Karawang tersebut telah banyak penghuninya, yang mencoba menguasai dokter Wayan.
Diungkapkan Latri, pihak keluarga selama lebih dari satu tahun terus membujuk agar Dokter Wayan pulang ke Bali.
Namun,bujuk rayuan itu tak membuahkan hasil.
"Karena mendapat masalah psikis ditambah lagi dengan hal negatif, ya jadi adik saya seperti ini dan harus dibersihkan secara niskala,"
"Kami telah setahun lebih berusaha membujuk dokter Wayan untuk pulang, tapi tak kunjung berhasil," ujarnya.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunBali.com/ I Wayan Eri Gunarta)