News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mayat Dimutilasi dan Dicor di Semarang

Eks Rekan Kerja Pelaku Mutilasi Bos di Semarang Tak Percaya atas Aksi Husen, Singgung soal Fisik

Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023). Pelaku pembunuhan mutilasi bos di Tembalang Semarang dikenal sebagai pribadi baik dan ramah dengan pelanggan, banyak yang tidak percaya.

TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pembunuhan mutilasi bos di Tembalang, Semarang, Muhammad Husen (28), disebut sebagai pribadi yang ramah dengan pelanggan.

Hal tersebut diungkapkan oleh mantan rekan kerja Husen ketika bekerja di Warmindo selama empat bulan, Jessie.

Jessie mengatakan banyak yang tidak percaya mengenai kabar tentang pembunuhan yang dilakukan Husen atau Mas Kuncir, sapaan akrab Husen di Warmindo tersebut.

Jessie mengaku banyak yang mengirimkan pesan ke akun media sosial Warmindo dan akun pribadinya untuk menanyakan kebenaran berita itu.

Lantaran, dikatakan Jessie, tubuh Husen sebelah kiri cacat, terutama tangannya, sehingga banyak yang tidak percaya ketika ada kabar Husen melakukan mutilasi terhadap bosnya.

"Secara fisik agak kurang karena Mas Kuncir tubuh sisi kirinya agak cacat, terutama tangan."

"Sehingga kami kaget dia bisa melakukan tindakan seperti itu," ujarnya, Kamis (11/5/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Psikolog Forensik Sebut Pelaku Mutilasi di Semarang Membunuh atas Kehendak Sendiri, Tanpa Paksaan

Jessie menyatakan ia mengenal Husen dan korban yang dibunuh tersebut.

Husen, dikatakan Jessie termasuk seseorang yang lucu tetapi juga pendiam.

Sedangkan korban pembunuhan dikenal cuek.

"Kuncir selain lucu ya pendiam, kalau korban memang cuek," terangnya.

Diungkapkan Jessie juga alasan Husen keluar dari Warmindo karena ia merasa menjadi sasaran amarah bosnya.

Rekan kerja Husen di Warmindo, Jessie - Pelaku pembunuhan mutilasi bos di Tembalang Semarang dikenal sebagai pribadi baik dan ramah dengan pelanggan, banyak yang tidak percaya. (Sumber: TribunJateng.com)

"Bukannya bela bos, Kuncir memang salah menangkap saja, bos marahi mungkin maksudnya menasihati," paparnya.

Setalah keluar dari Warmindo, Husen diketahui bekerja di Salatiga sebagai penjaga warung, tetapi tidak lama.

Kemudian pindah tempat kerja lagi di tempatnya sekarang melakukan aksi pembunuhan terhadap bosnya itu, yakni di toko galon AHS Arga Tirta di Mulawarman Raya, Tembalang, Semarang.

Kronologi Pembunuhan Versi Husen

Husen mengungkapkan, ia membunuh bosnya tersebut menunggu hingga bosnya tertidur di toko, Kamis (4/5/2023).

Setelah tertidur, Husen pun mendekati korban dan menghujamkan linggis sepanjang hampir satu meter ke arah pipi kanan korban.

Husen mengaku menusukkan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban sebanyak dua kali.

"Saya dua kali tusukan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Pelaku pembunuhan mutilasi bos di Tembalang Semarang dikenal sebagai pribadi baik dan ramah dengan pelanggan, banyak yang tidak percaya. (kolase tribunnews)

Selanjutnya, Husen melakukan mutilasi kepada tubuh korban sebanyak empat bagian.

Bagian pertama kepala, kedua tangan, dan badan tanpa kepala, serta tangan.

"Saya potong menggunakan pisau dapur," ungkapnya.

Ketika dimutilasi, Husen mengaku bosnya itu masih bernapas karena masih terdengar suara ngorok atau suara terengah-engah.

Potongan tubuh tersebut kemudian dibungkus ke dalam karung warna putih.

"Saya motong tubuh korban di ruang tengah," katanya.

Alasan Husen memilih mengecor tubuh korban di lorong toko karena jarang yang mengakses tempat tersebut.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Bos di Semarang akan Tes Kejiwaan, Ahli: Tersangka Orang Waras, Bisa Cerita Lancar

Husen mengambil semen dan pasir di rumah korban di Perumahan Bukti Agung Nomor 2, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, yang berjarak sekira 3 kilometer dari lokasi kejadian.

Proses pengecoran dilakukan pada Sabtu (6/5/2023) sore.

Lokasi korban dicor ditumpuk barang lainnya seperti bantal supaya tidak kelihatan.

"Bagian kepala dan lengan tidak ditanam, hanya cukup diberi semen dan pasir karena lubang selokan tidak cukup," papar Husen.

Setalah membunuh dan melakukan mutilasi kepada tubuh bosnya itu, Husen kemudian keluar dari toko dan menuju angkringan di sebelah toko.

"Saya minum di situ sampai pukul 04.00, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos. Jumat (5/5/2023) saya masuk lagi, saya mulai eksekusi lagi," katanya.

(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini