Ia menyebut, korban ketika dimutilasi masih bernapas karena masih terdengar suara ngorok atau terengah-engah.
Potongan tubuh itu lalu dibungkus ke dalam karung warna putih.
Tubuh tanpa kepala itu kemudian diseret-seret ke lorong sisi selatan toko.
"Saya motong tubuh korban di ruang tengah, saya nyeret tanpa kepala dan tangan," ujar Husen.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)
Berita lain terkait Mayat Dimutilasi dan Dicor di Semarang