"Ketika mobil KB 1629 CG yang dikendarainya sudah masuk ke arah pangkalan pasir, korban mengarahkan mobil ke Sungai Kapuas hendak menceburkan diri tetapi dihalangi istrinya dengan mengerem tangan mobil korban," kata Ade.
"Saksi keluar minta tolong dan korban juga keluar dari mobil kemudian melompat ke Sungai Kapuas dan sampai saat ini korban belum ditemukan," terang Ade.
Selain istri korban, kejadian tersebut juga disaksikan seorang pekerja yang sedang mengoperasikan excavator.
Mobil Suzuki Ertiga itu masuk ke dalam pangkalan pasir PD Satria Desa Kuala Dua dengan kecepatan tinggi dan sempat berhenti di belakang excavator.
"Tidak lama kemudian mobil kembali jalan ke arah steiger pangkalan PD Satria dan berhenti," kata Ade.
Saksi melihat ada laki-laki dan perempuan berada di dalam mobil.
Baca juga: Kesaksian Pekerja Saat Lihat Plt Ketua Golkar Kubu Raya Tiba-tiba Ceburkan Diri ke Sungai Kapuas
Terjadi tarik menarik hendak keluar mobil dan melihat perempuan keluar mobil minta tolong.
"Laki-laki keluar dari mobil menggunakan baju kuning berjalan menuju tongkang pasir kemudian menceburkan diri di belakang tongkang tepat berada di jangkar tongkang," jelasnya.
Kontak bantuan jika mengalami depresi
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Salah satunya Kemenkes menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Hari Kedua Pencarian M Iqbal Zafarullah: Tim SAR Gabungan Masih Fokus Pencarian di Titik Tenggelam