Lalu pada Jumat 12 Mei 2023, ketika Amin ingin melakukan transaksi, akan tetapi akun BRImo miliknya sudah tidak bisa diakses.
"Saya buka aplikasi BRImo selalu muncul tulisan user name dan pasword anda salah dan begitu terus," ucap Amin.
Karena tidak bisa login, akhirnya hari itu juga Jumat sekitar pukul 14.00 Wita sore, Amin mendatangi Kantor BRI Cabang Mamuju, meminta untuk mengaktifkan BRImo miliknya.
Setibanya di BRI Mamuju Amin mengaku, dia langsung mendapat pelayanan dari salah satu costmer service (CS).
Kemudian, ia diminta untuk mengisi kertas untuk keperluan data nasabah.
"Tapi sebelum saya isi data diri, saya bertanya ke CS itu apakah harus isi data jika kembali mengatifkan BRImo. Lalu CS itu menjawab iya," ujarnya.
Belum sempat mengisi data, CS meminta Amin untuk memperlihatkan kartu ATM dan buku rekening beserta nama ibu kandung dan dianggap sudah sesuai.
Amin kemudian bertanya kepada CS terkait adanya pesan BRI-OTP masuk ke handphone berkali-kali dan apakah itu penipuan.
Baca juga: Nasabah Bank di Solo Jadi Korban Phising Ratusan Juta: Kenali Modus, Ciri-ciri dan Pencegahannya
"Saat saya bertanya ke CS, dia (CS) bilang itu bukan penipuan itu resmi dari BRI," bebernya.
Lanjut Amin menjelaskan, Costumer Service itu meminta handphone milik Amin dan kemudian CS klik pesan permintaan kode OTP itu.
"Setelah mengklik permintaan kode OTP itu, customer service kemudian meminta saya untuk cek kode OTP yang masuk di handphone, saya cek tidak ada masuk," ujarnya.
Usai kejadian tersebut Amin mengaku, uang tabungan di rekening miliknya senilai Rp 200 juta raib.
"Saya sudah cek Pak, ada tiga kali diambil itu uang di rekening saya,dua kali tarik 100 juta kemudian satu kali 2.900.000," keluh Amin.
Dari kejadian tersebut, Amin akan mendatangi Polda Sulbar untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.