News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Meningkatnya Kasus Sifilis, di Yogyakarta 89 Kasus per Maret 2023 di Bangka 36 Kasus

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi - Penyakit raja singa atau sifilis (syphilis) meningkat dalam jangka waktu lima tahun sejak 2016 hingga 2022.

Bahkan, bisa menyebabkan kematian bayi yang dilahirkan.

Korban yang terkena penyakit kelamin sifilis dengan penampilan seperti pada gambar ini. (Richard Susilo)

Baca juga: Kebiasaan Aktivitas Seksual Memicu Sifilis Naik Tajam di Indonesia

Untuk mencegahnya selalu dilakukan tes laboratorium sederhana sebelum persalinan.

Dilakukan skrining terhadap berbagai macam penyakit seperti Hepatitis B, sifilis, HIV, malaria, TBC, dan sebagainya.

"Sifilis bisa diobati dan ada obatnya seperti antibiotik," bebernya.

Disinggung kenaikan kasus sifilis di DIY dalam beberapa tahun terakhir, Rini belum bisa membeberkan alasannya.

Sebab perlu dilakukan kajian secara lebih mendalam untuk mengetahui penyebabnya.

"Harus dilihat faktor risikonya. Kalau saya nggak lihat data nanti tidak evidence based," katanya.

Peningkatan Kasus di Bangka Belitung

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bangka Belitung, penyakit sifilis terjadi peningkatan.

Tercatat pada tahun 2021, ada 28 orang dengan rincian 10 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.

Pada tahun 2022, ada 36 orang dengan rincian 14 orang laki-laki dan 22 orang perempuan.

Data tahun ini hingga Mei 2023, ada 36 orang dengan rincian 14 orang laki-laki dan 22 orang perempuan.

Baca juga: Kasus HIV dan Sifilis Meningkat, Penularan Didominasi Ibu Rumah Tangga

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Siloam Bangka, dr Dewi Utami Putri SpKK mengungkapkan gejala penyakit sifilis.

"Gejala bergantung pada tahapan penyakitnya primer, sekunder, tersier dan laten," ujar dr Dewi, Senin (22/5/2023).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini