TRIBUNNEWS.COM - Misteri hilangnya Patung Ganesha yang terletak di kawah bibir Gunung Bromo terkuak.
Sebelumnya, Patung Ganesha diketahui hilang sejak Rabu (17/5/2023).
Patung yang biasa digunakan untuk meletakan sesaji warga Tengger itu sempat disebut-sebut hilang karena dicuri.
Namun, setelah Polres Probolinggo bersama tim gabungan kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Jumat (19/5/2023) baru diketahui penyebab patung tersebut hilang.
Patung itu tidaklah dicuri, melainkan jatuh ke kawah Gunung Bromo karena faktor alam.
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, saat olah TKP petugas menemukan petunjuk penting.
Baca juga: Kronologi Hilangnya Patung Ganesha di Bibir Kawah Gunung Bromo, Polisi Temukan Petunjuk
Teuku menuturkan, di tebing kawah Gunung Bromo ditemukan kain putih dan kuning.
Jika ditarik lurus, posisi kain kuning dan putih berada sekira 50 meter dari lokasi awal patung Ganesha ditempatkan, yakni bibir kawah Gunung Bromo.
"Diketahui, kain putih tersebut adalah penutup altar patung Ganesha."
"Sedangkan kain kuning sebelumnya terikat pada badan patung Ganesha," kata Teuku, dikutip dari Surya.co.id, Senin (22/5/2023).
Ditiup Angin Kencang
Kemudian di lokasi dua kain itu terjatuh, kata Teuku, ditemukan juga serpihan Patung Ganesha.
Dari hasil olah TKP, Teuku menyimpulkan bahwa Patung Ganesha tak dicuri, sebab jika patung itu sengaja dicuri seharusnya simpul kain terbuka.
Teuku pun menegaskan, Patung Ganesha itu jatuh karena tertiup angin kencang.
"Sehingga dari hasil yang kami temukan, kami berkesimpulan bila patung Ganesha jatuh ke kawah karena tiupan angin kencang."
"Patung Ganesha bukan hilang diambil (dicuri). Kalau sengaja diambil simpul kain kuning akan terbuka. Nyatanya kain kuning masih tersimpul," ujarnya.
Teuku mengatakan, patung itu tertiup angin dan kemudian menggelinding hingga akhirnya pecah.
"Besar kemungkinan pula ketika patung Ganesha jatuh ke kawah Gunung Bromo yang curam, lalu menggelinding kencang hingga pecah."
"Serpihan bahan patung kami temukan didekat kain," ungkapnya.
Rombongan Pengunjung Sempat Dicurigai
Sebelumnya, hilangnya Patung Ganesha ini diketahui pertama kali oleh seorang pemandu wisata, Rabu (17/5/2023) pagi.
Kepala Resort Tengger Laut Pasir BBTNBTS Ariyanto mengatakan, ada sejumlah pengunjung datang ke Gunung Bromo pada Selasa (16/5/2023) malam.
Berdasarkan keterangan saksi yang disampaikan Ariyanto, pengunjung tersebut datang berombongan.
Para pengunjung itu berkunjung ke Gunung Bromo sekira pukul 18.30 hingga pukul 20.00.
Diketahui, mereka adalah rombongan terakhir yang berkunjung ke Gunung Bromo.
Ariyanto mengatakan, pengunjung terakhir itu mendaki Gunung Bromo untuk melaksanakan ritual.
Namun tak diketahui ritual apa yang dilakukan di bibir kawah Gunung Bromo itu.
"Para pengunjung tersebut bukanlah warga Tengger," jelas Ariyanto.
Tentang Patung Ganesha
Patung Ganesha tersebut diketahui bukanlah peninggalan purbakala.
Kepala Desa (Kades) Ngadisari, Sunaryono mengatakan, patung Ganesha itu dibuat oleh warga Tengger pada 2012.
Patung berukuran 50 cm x 50 cm dibuat menggunakan bahan tanah dan semen alias cor.
"Patung Ganesha itu buatan sendiri (warga Tengger)," kata Sunaryono, dikutip dari Surya.co.id, Jumat (19/5/2023).
Patung itu, kata Sunaryono, diletakan di bibir kawah Gunung Bromo.
Tepatnya, sisi timur, 30 meter dari akses tangga menuju puncak Bromo.
Warga Tengger biasanya meletakkan sesaji di sekitar patung Ganesha.
Dalam ajaran Hindu, Ganesha merupakan Dewa Ilmu Pengetahuan.
"Sekitaran patung Ganesha adalah tempat sesaji," ujarnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti) (Surya.co.id/Danendra Kusumawardana/Akira Tandika)