Tim yang telah dibentuk langsung bergerak untuk mencari pelaku yang sudah teridentifikasi.
Hingga akhirnya pelaku AW, ditangkap di kawasan Pangkalan Benteng.
Dari penangkapan AW, langsung dilakukan pengembangan hingga kembali ditangkap lah M.
"Ini sudah tugas kami, bagaimana bisa mengungkap suatu kasus. Harus begadang di lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti-bukti. Langsung melakukan pengejaran pelaku, ketika sudah teridentifikasi. Terungkapnya kasus ini, tidak lepas juga informasi yang kami peroleh dari masyarakat dan juga dukungan semua pimpinan," pungkasnya.
Sosok Korban
Karim Subandi (50 tahun), tauke sawit di Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, ditemukan tewas di dalam kamar rumahnya, Kamis (25/5/2023).
Betapa kagetnya warga Desa Senda mendengar kabar duka ini, sebab malam sebelum ditemukan tewas, Karim masih sempat ikut yasinan di rumah tetangga.
Setelah dari acara di tempat tetangga, Karim pulang ke rumah.
Tak lama berselang, warga melihat ada tamu yang datang menemuinya.
Warga tak menaruh curiga, menganggap hanya tamu biasa.
Namun, saat paginya warga terkejut karena Karim ditemukan sudah tewas dalam kondisi tangan terikat dan mulut tersumpal.
"Semalam, terlihat sempat menerima tamu dan sempat ngopi. Karena biasa, jadi tidak terlalu diperhatikan," ujar tetangga korban yang enggan menyebutkan namanya ketika dihubungi.
Menurut tetangga korban, sekitar pukul 03.00 dini hari, sempat mendengar alarm mobil korban berbunyi.
Tetangganya itu menganggap hal yang biasa.
Korban Karim, dikenal warga sosok yang baik dan bermasyarakat.
Sebagai tauke sawit, Karim selalu berpenampilan sederhana.
"Pakaiannya biasa saja tidak mencolok. Kalau bertemu dengan masyarakat selalu menyapa, beliau dikenal ramah," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Terungkap, Dalang Hingga Motif Perampokan dan Pembunuhan Tauke Sawit di Banyuasin