Wakil Rektor III Unismuh, Muhamamd Tahir pun angkat suara soal pengeroyokan tersebut.
Ia juga membenarkan bahwa pengeroyokan tersebut terjadi di lingkup kampus Unismuh.
"Benar bahwa peristiwa itu terjadi dalam kampus Unismuh, namun kami masih perlu melakukan investigasi lebih jauh terkait dengan oknum yang terlibat, apakah benar mereka merupakan mahasiswa Unismuh," kata Tahir.
Meski begitu, pihaknya mengonfirmasi bahwa korban merupakan mahasiswa Unismuh.
"Namun kami bisa memastikan bahwa konteks penganiayaan bukan dalam relasi senior-junior. Apalagi kedua korban saat ini telah duduk di semester 4," lanjutnya.
Tahir juga mengutuk tindak kekerasan yang terjadi di dalam kampus tersebut.
"Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) dengan tegas mengutuk setiap bentuk kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus. Kami sangat prihatin dan menyayangkan dugaan kekerasan yang dialami oleh dua orang mahasiswa Unismuh (keduanya duduk di semester 4) berinisial EA dan AW pada hari Senin, sekitar pukul 14.30 di Lantai 2 Gedung Iqra Unismuh Makassar." ujarnya seperti yang diwartakan TribunMakassar.com.
Tahir pun mengatakan, pihak kampus mendukung langkah korban dalam melakukan pelaporan tindak kekerasan ke Polsek Rappocini.
"dan kami menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini dengan seadil-adilnya." pungkas Tahir.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunMakassar.com, Muslimin Emba)