Sementara pelaku menjaring para korbannya dari mulut ke mulut, mengutip Kompas.com.
Awalnya, pelaku bertemu dengan korban inisial N yang saat itu berusia 16 tahun.
Pelaku dan korban ini bertemu di sebuah kafe.
"Korban N bertemu dengan pelaku atau tersangka ini dalam pergaulan mungkin sering ketemu di tempat kafe," terang Tri, Senin.
Selanjutnya, pelaku berkomunikasi dengan korban.
Seiring berjalannya waktu, BM lantas merayu korban untuk diajak berhubungan badan.
"Kemudian berkomunikasi, dirayu untuk berhubungan badan dengan iming-iming uang," ungkapnya.
Setelah itu, pelaku menyuruh N mencarikan teman-temannya untuk diajak berhubungan badan.
"(Menjaring para korban) dari mulut ke mulut, antara korban pertama menyampaikan korban selanjutnya."
"Disuruh 'coba carikan temanmu yang lain', ada lagi yang lain jadi dari mulut ke mulut."
"Sampai ke-17 orang ini sebelum sampai ketahuan sama salah satu guru di sekolahnya lapor ke kami," papar Tri.
Tri mengungkapkan bahwa status N adalah sebagai korban. Hal ini lantaran N tidak melakukan perekrutan.
Baca juga: Pria di Bantul Cabuli 17 Anak, Terbongkar saat Guru Razia HP, Ada Chat Mengarah ke Prostitusi Online
"Sebetulnya bukan merekrut ya, jadi kan si N ini disuruh sama tersangka lalu ngomong ke temennya."
"Tidak secara spesifik merekrut, dia hanya ngomong kemudian diajak temannya itu dirayu lagi sama tersangka mau lagi," jelasnya.