Pemilik 4 sudah dilakukan pemeriksaan duluan.
Baca juga: Detik-detik Petugas Damkar Evakuasi Bayi dari Ibu yang Diduga ODGJ di Jakarta Pusat
“yang satu baru kita pertajam mengarah ke pelaku tersangka.
Jadi ya memang terungkapnya karena kaos itu (kaos paguyuban reog),” terang Iptu Andreas.
Motif, jelas dia, seperti yang telah disampaikan bahwa pelaku SWK malu.
Pelaku adalah seorang janda, tetapi belum menikah kembali kemudian hamil.
Lalu kemudian pada saat melahirkan, itu pengakuan dari pelaku di kamar mandi, kamar mandi, rumah Pelaku.
Tidak ada yang membantu sendiri sampai tali pusarnya pun dipotong Sendiri,” urainya
“Kemudian saking bingungnya, bayi tersebut dimasukkan ke dalam koper warna pink, baru 2 hari, Bayi tersebut dibuang,” pungkasnya.
Baca juga: Perjalanan Kasus Bayi Meninggal Pasca Imunisasi hingga Alasan Polisi Hentikan Proses Penyelidikan
Motif Pelaku
Motif pelaku tega membuang bayi yang merupakan darah dagingnya lantaran malu karena hamil dan melahirkan tanpa suami.
"Motif pertama mungkin karena malu atau bagaimana karena status pelaku janda, jadi tidak ada suaminya," terang Andreas.
Andreas menjelaskan, pelaku melahirkan sendiri di kamar mandi rumahnya yang berada di Kecamatan Kebonagung.
"Tidak ada yang membantu sendiri sampai tali pusarnya pun dipotong sendiri."
"Kemudian saking bingungnya, bayi tersebut dimasukkan ke dalam koper warna pink."