Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka terkejut mendengar adanya tukang las yang mengaku belum dibayar ketika proses pembangungan Masjid Raya Sheikh Zayed Kota Solo.
Tukang las bernama Ahmad Mustaqim menagih uang sebesar Rp 150 juta ke Sub Kontraktor PT Galang Insan Nusantara.
Peolemik kali ini bukan pertama kali terjadi dalam proses pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Kota Solo meski 3 bulan lebih dibuka untuk umum.
Sebelumnya ada pemilik warung yang mengaku belum dibayar tagihan makan oleh pihak kontraktor.
Selama dua tahun pengerjaan warung makan Restu Bunda, Dian (38) dihutangi pekerja proyek sampai Rp 145 juta.
Baca juga: Reaksi Gibran soal Kaesang Maju Jadi Calon Wali Kota Depok: Terserah, Restunya dari Warga Setempat
Setelah mendapat atensi dari Gibran, akhirnya utang tersebut dilunasi pada Sabtu (18/3/2023) malam.
Kali ini terkuak lagi utang tukang las Ahmad Mustaqim yang mengaku belum dibayar jasanya dalam pembuatan hand railing tangga menara dan ornamen kembang kawung yang dikerjakan Oktober 2022-Februari 2023.
Namun, Kuasa hukum PT. Galang Insan Nusantara, Christiansen Aditya justru melayangkan somasi dan tidak mengakui adanya utang tersebut.
Gibran pun berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini.
"Itu sing apa? Masjid ya? Sek mengko tak urus. Ono meneh?" ungkapnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa kontraktor utama pembangunan masjid ini, PT. Waskita Karya sedang bermasalah.
Terutama sejak Direktur Utama PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono resmi ditetapkan menjadi tersangka oleh Kejaksaan Agung RI.
Baca juga: Gibran Kini Berubah Pendapat Terkait Kaesang Maju Pilkada Kota Depok: Monggo, Terserah Kaesang
Penetapan tersangka ini terkait dengan kasus dugaan korupsi penyimpangan atau penyelewengan penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada 2016-2020.
"Ya Waskita lagi bermasalah," ungkap Gibran.
Ia pun berjanji akan menindaklanjuti meski belum tahu pihak mana yang akan ditegur.
"Yang Masjid? Mengko tak urus ya. Oh iya? Nanti kita tindak lanjuti," jelasnya.
Ingin Bertemu Gibran
Sementara itu, polemik rekanan yang mengerjakan Masjid Raya Sheikh Zayed masih terus berlanjut.
Terkini, subkontraktor yang mengaku belum mendapatkan upah saat pengerjaan di masjid tersebut berharap bisa bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Subkontraktor tersebut adalah Ahmad Mustaqim (24).
Ahmad Mustaqim mengaku belum dibayar upah jasanya oleh beberapa rekan bengkel yang berada di Sukoharjo dan Yogyakarta.
Baca juga: Fakta Baliho Kaesang yang Dipasang PSI di Depok: Foto Dikirim oleh Kaesang, Sempat Disindir Gibran
Dia bersama rekan-rekannya ingin bertemu dengan Wali Kota Solo agar permasalahannya dengan PT Galang Insan Nusantara (GIN) segera selesai.
"Saya bersama teman-teman ingin sekali bertemu dengan Mas Wali Kota Solo (Gibran Rakabuming Raka) biar ada titik terangnya dan ada pihak yang netral tidak saling membela siapapun," ucapnya, kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/6/2023).
Pihaknya pun menegaskan akan siap bertemu dengan PT GIN bila nantinya dipertemukan.
Di sisi lain, keberaniannya untuk berbicara saat ini disebut Ahmad Mustaqim karena hanya ingin memperjuangkan haknya saja.
"Sebetulnya saya tidak mau diperpanjang permasalahannya, saya ingin hak saya dan teman-teman saja," ujarnya.
Perlu diketahui, Ahmad Mustaqim sempat mendatangi kantor PT GIN untuk menanyakan upah kekurangannya.
Namun sesampai di lokasi, Ahmad menyebut selalu diberi alasan.
Selang beberapa waktu, yang muncul menemui Ahmad Mustaqim hanya kuasa hukum dan bukan pihak PT GIN.
Padahal apa yang dilakukan Ahmad Mustaqim bersama rekannya ingin bertemu langsung dan membahas kekurangan upah tersebut.
"Saya juga pernah menemui PT GIN namun juga tidak ada respon," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Curhat Tukang Las di Masjid Zayed Belum Dibayar Sampai ke Telinga Gibran, Siapa Bakal Kena Tegur?